Senin, 31 Oktober 2011

Berapa Harga Blogmu ?

Berapa Harga Blogmu ?
Pertanyaan nakal ini spontan, kira-kira 'harga' blog ku yang 'cemen dan letoy' ini dihargai berapa oleh mereka (para pakar)

Buat temen-temen yang pengen nyobain ama penasaran "kira-kira berapa harga taksiran blog kita", c
oba ke alamat ini : http://bizinformation.org/id/

Hasil dari browse - 1 : belum-belum dah deg...deg'an (aseeeeeeemmm), norak ah !

browse - 2 : makin kuat deg...deg'an nya !!!, kira-kira berapa nilai Rp. nya ? jiaah !!! ternyata nyeplos angka = Rp. 37,79 juta, untuk hari ini.

browse - 3 : tuh juragan yang menilai, ck ck ck...

Ternyata blog yang Cemen ama Letoy itu ama mereka dihargai Rp. 37,79 juta
.... kepikir juga ngejualnya pas lagi butuh duit gini, ha.ha.ha.....

Punyamu berapa ? silahkan ber 'KLIK' ria dialamat diatas
Salam.


Jumat, 28 Oktober 2011

Disini, Kamu dan Alang Alang

sumber foto : PBase.com
De,
Masih kuingat jelas,
dulu kita pernah habiskan waktu disini
tapi maaf, kali ini aku tanpamu
Ditempat ini, kita pernah sama sama rebahan
tatapi birunnya langit yang luaaas..... banget, seolah tak bertepi

Lukisan Allah hebat ya De...

Disini,
Masih kuingat jelas saat kau rebahkan kepala pada bahu & dada ini
dan tercium lembut wangi rambutmu
beneran !, saat ini seolah masih jelas segar harumnya
(spontan aku menoleh ketempat kamu pernah duduk disampingku, hmm..kosong tak ada dirimu)

Masih inget kan... saat dirimu lembut kurengkuh dengan segenap sayang ini ?, disini kita tak banyak bicara, hanya saling menatap, saling tautkan jemari lembut, dan mata yang banyak bicara, penuh makna.
(Uff ... kangen ini menyeruak seketika !)


De...
grassland ini masih sama seperti 10 bulan yang lalu, dimana kita habiskan waktu dan bermain layang layang hingga puas, melebihi anak kecil rasanya.
ingat saat
'layang layang' begitu jauh menjulang dan kita cape mengganginnya lantas kita ikat pada akar ilalang dan bebaskan mereka saling menari lepas diantara birunya langit ?

Puas dengan hal diatas,
dan berlarian diantara ilalang.
kita susuri tebing itu sambil tatap apa yang ada dilembah sana
ga' berhenti disitu ada saja maumu
kau minta aku menggendongmu
sambil berlarian kesana kemari ga jelas, tapi aku suka dan kulakukan itu dengan riangnya (walo jujur agak sedikit cape, hi hi hi)
dan sementara kau malah tergelak bila kita limbung, keseok sana sini.

Ups...
tak terasa hampir 1/2 harian aku disini
baru nyadar kalo matahari smakin turun

Diantara diam, kesendirian juga hela nafasku
ada sebungkah tanya :
Seperti apa engkau sekarang...???
Moga kau sehat adanya

dan saat ini...
Diantara kepala yang tertunduk
Sesekali kulepas mata, diantara batas cakrawala itu
.... lirih kubisikan bersama angin
aku begitu sayang dan cinta kepadamu De...

Pamit dulu, hari semakin sore.

Jumat, 21 Oktober 2011

bukankah itu pilihanmu ?

sumber foto : Pbase.com
De,
Setelah kau singkap 'tabir biru mu'
diantara pertemuan yang sama sekali ga kuduga

Lintasan fikir berubah penuh, tangkap sisa jejakmu

Hingga malam ini

jejak galau masih ada, berserak malah kadang menyeruak
aku hanya diam terpaku dalam sudut kamarku diantara kisi jendela kamar ini
berharap bisa kutemukan sesuatu walo itu hanya sebuah arahan buatmu
Sesekali kutarik nafas yang ga' jelas,
hanya untuk coba sibak juga cerna ceritamu di siang tadi.

Walo ini sudah hitungan tahun keberapa
Kenapa juga jejak itu masih kau sampaikan ?
Tak usahlah tanya haru biru rasa dan kekecewaan yang ada,
itu pasti ada.

Bukankah dulu kau sendiri yang memutuskan
dan saat itu ... sebagaimana yang kau lihat
aku hanya bisa menatap kosong
kedepan dalam diam

Mengenai aku ?
Sudahlah....
walo sampai sekarang aku belum bisa fahami keputusan mu itu
juga ketidak mengertian akan hal itu

Bila kini kau tanya seperti apa sekarang keadaanku ?
... aku masih seperti dulu, memilih sendiri menata hati
harusnya
tak usahlah kau mencari tahu
Jujur kusampaikan : bahwa aku sangat merasa kehilangan
dan yang paling menyakitkan, tanpa kutahu sebab ...
kau tak pernah anggap aku ada.

Lantas mengapa bila kau 'berulang' dan selalu tanya
"... kenapa masih sendiri seperti sekarang ini Mas ...?
jawabku adalah diam


Diantara haru biru perasaan dan kekecewaan
kusampaikan jelas kepadamu : "... melangkahlah bila itu pilihanmu.."
dan aku... akan selalu tatap punggung perjalananmu juga tetep akan mendoakan dirimu
Walau sungguh sampai sekarang aku tidak dan belum bisa memahami
keputusanmu juga ketidak mengertian akan dirimu saat lalu

Dan Masih sangat jelas bagiku,
saat itu
kau sudah sudutkan, dan putuskan untuk tinggalkan aku

Kusampaikan saja
luka ini kadang masih meretas pedih dan sebagian sudah kian menghitam
dan satu hal lagi, betapa sulitnya berdiri bijak menahan dendam

Bila kaupun ingin coba singkap 'tabir biruku'
juga pertanyaan, kemana mata teduh itu
kemana senyum yang ingin selalu kau rengkuh
kemana kelembutan yang dulu
Entahlah, aku juga tlah kehilangan itu semua.


Inspirasi tulisan : (dari dia yang tlah sampaikan ceritanya padaku)

sepiii !!!

gambar : PBase.com

Sepiiii, gelisah, ga bisa fokus
nyebelno rek !


Kamis, 20 Oktober 2011

Ketika Tata Kena Cacar Air


Akhirnya dari 2 minggu bertahan
dari 16 Siswa di Sekolahnya, kena juga Tata : 'Cacar Air'

Gejalanya ga ketahuan, tapi malemnya badan mulai panas, besok pagi spontan di beberapa bagian tubuhnya ada bintik kecil merah berair
wedeuuwww...sorenya cepet bener udah segede kacang ijo dan butiran jagung muda

Dengan mata sembab sambil nangis, dia sampaikan :
"...Ayah...apakah aku nanti jadi 'buruk rupa' ?
Tata jangan dibawa ke dokter ya, malu !
Tata beneran ga mau dibawa ke dokter yang laki-laki itu.
Tata maunya dibawa ke dokter yang perempuan dr. Intan itu lo Ayah
(dokter langganan dia) ... "

Wallaah...repot bila dia sudah berketetapan seperti itu
beneran ! itu anak beda dengan Kakaknya, walo sudah diberikan beberapa pengertian tetep saja sulit.

Dengan setengah terpaksa kusampaikan : bila Tata ga kedokter sekarang, akan malah jadi 'buruk rupa', masak Ketua Kelas 'buruk rupa', jangan yaa...
Syukurlah di mau walo ada plus..plus tawaran menarik bagi dia bila mau ke dokter.


Setelah konsul dan berobat ke dokter
didapatkan data bahwa Cacar air yang ada di Tata tidak mengkhawatirkan, varian cacarnya adalah Varisella.
Bila aku kecil dulu ada yang namanya cacar air dan ada juga cacar api (sayangnya aku ga tanya lebih lanjut ttg cacar api itu, karena pasien yang antri udah cukup banyak).

Cacar Air yang kena di Tata, lebih diebabkan oleh virus bukan bakteri, nama virusnya Varisella, penyebarannya bisa melalui lendir pernafasan ke saluran nafas atau kontak fisik / gesekan kulit.

Proses penularan siklus : 1 s.d 3 hari, penyebaran virusnya melalui darah siklus : 3 - 6 hari, abis itu proses penyembuhan kurang lebih 4 hari berikutnya. Jadi bila Tata tau-tau panas dan langsung keluar bintik dan bintil merah cacarnya, artinya dia udah kenda virus itu 3 hari yang lalu.

Dokternya sih nyantai saja jawabnya : ntar juga sembuh sendiri.
apakah ada pantangan dalam hal mandi ? boleh mandi asal ga digaruk atau diceples cacar airnya, apakah boleh kena angin ? dokter bilang : 'kenapa engga ?' ya... boleh saja biar bakteri lainnya ga numpuk di badan dia, pakailah sambun cair, namanya juga anak kecil kalo dikurung dikamar / dirumah terus bisa malah ga keruan, terus apa ada larangan hal makan ? jawab dia : ga' ada ... makanan apa saja boleh masuk.

Bagaimana dengan bekas luka cacar itu ?, dokter bilang ntar juga sembuh dengan sendirinya dan kembali normal.

Lega denger keterangan itu
jadi prinsipnya cacar ga boleh terkelupas/diceples bagian yang luka itu walo 'gatal & panas' nya ga ketahan. Itu harus kita awasi dan berikan pengertian kepada dia.

Kita cuman dikasih obat anti virus yaitu : acyclovir 5 gram (ukuran ini tergantung berat badan dia), terus bedak salicyl (pengurang rasa gatal saat dia berkeringat) dan puyer antibiotik.

Pertama kita berikan salep di bagian cacarnya, widiiiih....langsung kerasa panas dan gatel pada tubuh dia, ya udah ... dari pada dia garuk, mendingan kita kipasin sampe dia tenang juga berikan pengertian bahwa proses pengobatan / pembunuhan virus sedang berlangsung, kondisi itu hanya pada awalnya saja.


Pemberian salep acyclovir yang kedua dan ketiga sudah ga ada masalah, kulitnya yang kena cacar kini udah mulai mengering dan hitam.

Jadi mitos bahwa penderita cacar air harus dikerobong agar keluar semuanya atau tidak boleh kena angin sama sekali tidak ada.

Semoga share ini bisa bermanfaat.
Ada saran lain buat saya juga temen-temen lain nya ?
kita tunggu dan terimakasih.

Salam

Senin, 17 Oktober 2011

Tata tanya tentang "sebesar apa Allah itu ?"

Ayah,
boleh Tata tanya lagi tentang Allah ?
"ya... " jawabku

Lantas dia kupangku sambil tatap gemerlap langit malam
"kenapa Allah dibilang Maha Besar ?"
"lantas sebesar apa Allah ?"

wedeeuuww....gimana neranginnya ?

"Ayoo Yah, tolong jawab..."

Gini Ta,
Tata sama rumah besaran mana ?
Tata : ya rumah lah, Yah !
lantas rumah sama langit besaran mana ?
Tata : Langit !
trus siapa yang ciptakan langit juga bumi ini ?
Tata : Allah...
nah, jadi...Tata tahu khan sekarang bukti kebesaran ciptaan Allah
Tata : iya (sambil manggut-manggut ga jelas)

Kemudian kuteruskan, biar dia ga keliru nantinya sekaligus ingatkan akan hal cerita tentang Allah kemaren, bahwa langit, bumi, gugusan bintang, gunung dan laut adalah bukti ciptaan kebesaran Allah.

Kebesaran Allah tidak bisa kita ukur dengan bentuk fisik juga keberadaan Allah adalah Ghoib.
Moga saja yang kuterangkan, bisa dia terima
ada saran buatku ?, terimakasih sebelumnya

Salam


Jumat, 14 Oktober 2011

Cerita Sore hari

Nak,
Sambil tunggu Ibumu yang bikin gorengan
kita cerita tentang sifat Allah yuk.

bila kalian tanya : 'Ayah kenapa aku tidak bisa melihat Allah saat ini ?
jawabnya adalah karena kita semua ini adalah ciptaan Nya
bagaimana bisa ??? yang 'diciptakan' menyamai 'penciptanya'

Matamu tak akan dapat melihat saat kalian berhadap hadapan dengan Nya
tetapi hati ini dapat melihat Nya, melalui kebenaran iman kalian.

Allah dekat kepada segala sesuatu tetapi tidak berdekatan secara fisik, seperti kita disore ini.
Allah juga jauh dari mereka disana, tapi tidak terpisah secara fisik, seperti saat ini kita dengan gunung disisi kanan sana.

Allah juga berbicara, tapi tidak dengan melalui fikiran seperti kita ini, fikiran yang melahirkan keinginan dan baru kalian ucapkan seperti saat lagi pengen sesuatu trus baru bicara kepada Ayah atau Ibumu.

Allah juga berniat, tetapi tidak dengan persiapan
Allah juga membentuk, tetapi tidak dengan bantuan anggota badan seperti kita ini, karena Allah Maha Sempurna.
Allah halus, tetapi tak dapat disifatkan seperti benda yang kita tahu, seperti tepung atau debu pasir, tidak seperti itu ya Nak..., Allah tak dapat disifatkan dengan sesuatu pun.

Allah besar, tetapi tak dapat disifatkan dengan kesombongan.
Allah melihat, tetapi tak dapat disifatkan dengan indera penglihatan seperti mata kita.
Allah pengasih, tetapi tak dapat disifatkan dengan kelemahan hati.
Hanya wajah-wajah yang merasa rendah di hadapan kebesaran Allah
dan hati yang bergetar karena takut kepada Nya
akan dilindungi dan disukai Allah.

Gitu ya Nak,
semoga pengantar yang sedikit ini, bisa menjawab keingin tahuan kalian
dan sampaikan kepada temen-temen bila ada yang tanya akan Allah.


Selasa, 11 Oktober 2011

3 syarat Nikah ku

Ya Allah
sungguh aku beruntung bisa Kau ijinkhan untuk menikahi dirinya
sosok putri yang cantik
sosok yang sederhana dan telah ingatkan akan Agama
sosok yang tak banyak menuntut akan hal duniawi
sosok yang akan marah bila aku lalai
juga sosok yang sabar bila aku kesulitan dalam eja kitab kitab itu.

Dari dia, aku bisa mengenal akan diri MU juga rasulullah saw
mengenal kitab dan tahu bacaan huruf demi hurufnya
bisa mengenal puasa juga sholat
Maafkan diri ini
bila saat itu aku menganggap berat akan 3 syarat nikahnya
dimana aku harus bisa menjadi imam Keluarga juga imam sholat
dimana aku harus bisa baca dan nulis al qur'an
dimana aku harus menafkahi Keluarga dari rejeki yang halal dan memang benar menjadi hak ku bukan ambil dari hak orang lain.

kini aku baru tahu dan sadar akan hikmah itu, bahwa itu kebaikan dan keselamatan dunia akherat ku.

Ya Allah
Terima kasih untuk itu semua
Terima kasih istriku,
sungguh aku akan bersaksi kepada Allah nantinya
bahwa dirimu lah yang berjasa akan hal itu.


obrolan ringan

Obrolan ini kusalin dari becandaan temen
jadi jangan dianggep ini beneran ada.
aku juga ga' tahu asal usulnya crita itu dari mana, tapi lumayan buat pagi ini.
pertama dengernya aku juga serius, tapi begitu pada akhirnya, jiaaaaaah..... hi hi hi

Ali : Man, semalem gue kesian,kagak tega sekaligus sebel ma bini saat lagi besuk die
Parman : mang kenape ?
Ali : loe pan tahu, dia sakitnya makin hari makin parah, die nitip pesen ke gue gini....
Parman : apaan ntuh..., boleh tahu kaga' ?

Ali : 'kata bini gue' :
'abang musti janji,
kalo Siti dah kagak ada, abang bisa jagain anak-anak sama masti'in kalo urusan ntar mereka saat dah gede kaga' ada masalah.

gue jawab : iya, janji ! (sedih juga sih denger amanah dia yang gitu)
trus bini gue nitip pesen lagi :
'Abang juga musti janji jangan nyari dulu pengganti Siti sebelum makam ini kering'
gue bilang : iya, janji !

Parman : trus apaan Li... yang bikin loenya mangkel ?
Ali : masa' dia bilang gini : 'tapi abang juga musti janji, tetep harus nyirami kuburan ane tiap harinya...'

Parman : (ma' gleeeeegk kopi ini nyangkut kagak jelas ditenggorokan).


Rabu, 05 Oktober 2011

Sepenggal cerita darinya.

sumber foto : PBase.com

Istriku,
Setelah kau sampaikan pada dia, bahwa dirimu menikah hanya karena terpaksa
karena faktor usia dan sudut pandang orang lain, aku sangat kecewa

Dan yang paling menyedihkan 'kalimat' itu tersampaikan melalui phone dan aku tepat disampingmu.

Uff....!!!
aku hanya bisa hela nafas yang ga' jelas
Kusadar benar bila malam itu kuledak'an marahku
pasti hanya akan bangunkan anak-anak juga Ibumu
dan tak selesaikan masalah
Meledak'an amarah hanya tindakan anak kecil.

Begitu kaget banget dan terpukulnya
antara rasa marah, kecewa dan harubiru lainnya
menyeruak hebat, bergelegak hantam nurani ini

Kenapa juga baru kau sampaikan saat mereka sudah pada lahir dan mulai besar ini ?
Kenapa tidak kau sampaikan fakta itu sebelum kita sama-sama sepakat untuk hidup berumah tangga ?
Hebat !!! Kesemuanya begitu halus hingga tak terasa.

Istriku, kali ini ...
rumah tangga rasanya hanya seperti jalani rutinitas dengan dasar keterpaksaan atas sebuah kewajiban untuk besarkan anak-anak saja.

Aku sungguh tak bisa fahami juga menerima kenyataan ini
sekelebat aku sudah berencana, bahwa aku harus bisa sendiri
dan akan kubuktikan padamu, bahwa tanpa kamupun aku bisa besarkan mereka
walo hanya sepenggal kasih sayang dan cinta ini kepadanya
sekaligus buktikan bahwa aku sangat mencintai kalian semua.

Istriku,
Fakta ini begitu kuat tertancap hingga kerelung kisi hati
Tapi ya sudahlah.

Diantara diam dan semakin membeku rasa ini
juga mata dan fikiran yang kian 'nanar'.
aku ucapkan banyak terima kasih : atas selama waktu yang terjalani bersamamu
dan biarlah itu menjadi sebagian warna hidupku

Bila diamku kau pandang itu menerima keadaan, itu keliru
aku hanya tak ingin 'ribut dan berselisih faham' didepan anak-anak
Nanti biarlah aku akan bicara kepada anak-anak
terakui sangat sulit karena mata mereka begitu polosnya dan jelas ini akan melukai
belum lagi side effect yang akan membekas tak terukur bersama waktu yang akan mendewasakan mereka.
(maaf ayah....nak !)

Pesenku :
jalanlah bersama anganmu yang sempat terpenggal itu
bila itu mampu membuatmu bahagia atau minimal obsesi itu tercicipi olehmu
dan aku hanya akan menengok jejak anak-anak hingga kelak mereka dewasa

Ya Allah, yang mampu membolak balikan sebuah keadaan
kuserahkan seluruh ketentuan ini pada MU

Itu yang dia sampaikan kepadaku tadi malam
maaf bila aku tak mampu bicara melihat ceritamu

Banyak kumerenung cermati itu satu persatu kalimatmu
hingga hanya untuk tidur menjadi sulit : apa yang akan terjadi nantinya ?.

Senin, 03 Oktober 2011

Belajar Develop BLOG, aku cuman bisa clingak clingguk....


sumber foto : http://blogs.smarter.com

Sibak tentang 'develop BLOG' ternyata mampu dan udah abiskan separuh dari obat tetes ke mataku biar maaaakkk...clink ! abisnya mata ini makin burem ngeliat sama baca tiap huruf dari berbagai deret web yang terbuka, mo di close kok eman banget.
Obat tetes mata, kopi, laptop satu paket, hi hi hi.

Develop BLOG ternyata juga ada filosofinya, dia bilang bahwa : develop BLOG mirip kamu mo bikin rumah biasa, tingkat dua atau mau bikin hotel bintang 5, dia bilang ga' akan mungkin bila rumah (atau rejekinya) biasa kamu samakan dengan hotel bintang 5 yang penuh kenyamanan itu, belum lagi 'filosofi' kamu pengen tinggal dengan banyak tetangga atau mau tinggal 'alone'.

Saat aku nulis, lagi dalam awal perjalanan 'pembelajaran'
Ternyata share langsung adalah cukup efektif, bisa langsung kepokok permasalahan, hanya saja, mata musti tahan 'kriyep-kriyep' dan musti milah mana dulu kebutuhannya.
hi hi hi ....

Masuk dalam 'pembelajaran' Develop BLOG emang mirip masuk hutan yang kagak tahu mana arah mata angin, laper, dan haus sama informasi juga angan pengen cepet selesai, makin kita uber mereka makin binggung arahnya.

Saat ini yang bisa kulakukan adalah untuk mencatat dulu bagian demi bagian 'informasi' untuk rancang bangun BLOG itu sendiri, tahap selanjutnya adalah menata bagian-bagian itu sesuai dengan urutannya, terus nanti pengennya adalah mencoba step-step yang 'mereka' sampaikan. Sessi akhir adalah mulai mencipta apa yang ada dibenak ini, semoga.

Kepada para 'Begawan BLOG' yang udah malang melintang dan sudah ajarkan secara pasiv, terima kasih banget udah mau berbagi pada kita, tulisan kalian tentang blog bener-bener menakjubkan bagi kita yang awam ini. Semoga Allah berikan balasan yang setimpal akan ilmu dan pengalaman anda semua.

Buat temen-temen yang punyai 'pengalaman awal' ada saran buat saya, please....beneran aku butuh apapun saran itu. Makasih sebelumnya.

Menariknya dari pembelajaran ini banyak kutemui tips and trik yang ada yang bener-bener baru buatku (tentunya diluar dari referensi buku yang udah pernah kubeli atau emang blum aku beli) hi hi hi...

Tapi intinya pembelajaran ini adalah menarik untuk terus diikuti, iseng-iseng buat nambah wacana buat diri sendiri juga rancang bangun mau berbentuk apa dan arahnya mo kemana BLOG kita nanti.

Salam.