sumber foto : brent - 72915771.VPC8q70M
Dalam diam,
Banyak yang terlintas dan berkelebat, saling mendahului, sesekali aku menoleh kearah yang ga' jelas sambil tatapi malam yang sudah cenderung ke dini hari.
Hmm, ternyata Allah telah menegurku melalui cara Nya, kali ini adalah pembelajaran hal 'kematian dan alam khubur'.
Mulai dari proses awal kematian itu sendiri, saat bertemu dengan malaikat dan tercabutnya ruh pada tubuh kita, saat situasi keluarga dan para handai taulan yang lakukan taqziah, hingga saat kita tahu dan melihat tubuh kita mulai dibaringkan pada tempat yang sangat sempit, gelap dan dingin.
Semuanya memilukan, lidah menjadi kelu dan tak lagi bisa berfikir apa pun, hanya penyesalan dan ternyata betapa meruginya kita selama ini.
Tentang situasi khubur ?
ternyata tempat yang sangat dingin, sangat sempit, bergerak pun tak lagi bisa, jangan berharap untuk bisa duduk dan leluasa seperti di alam yang sekarang ini, itu tak lagi ada.
Yang ada hanya
menunggu diantara penyesalan dan siksa awal karena dosa yang terbawa,
kulit yang mulai digerogoti oleh cacing, badan yang
mulai membusuk, tak lagi ada kegagahan atau kecantikan, tak lagi ada
bentuk kenyamanan tidur atau kemewahan hidup yang selama ini dicari dan
dibanggakan (pangkat, jabatan, harta, kemewahan, tak ada !).
Teman yang ada hanyalah amal baik saja, hanya itu yang yang jadi teman & harapan, tapi tetep saja tak sebanding dengan ngawurnya saat aku hidup. Disini lebih banyak rasa 'penyesalan dan putus asa'.
Sebuah kondisi dimana menjadi sangat berharap dan terus menanti, perilaku yang melebihi orang 'fakir' hanya untuk menunggu kalo saja ada orang yang mau kirimi doa permohonan ampun kepada Allah dan itu sangat berarti di alam kubur hanya untuk ringankan dosa dan kecemasan yang menyiksa ini.
'Penyesalan dan putus asa begitu kentalnya'
terus membayangi bersama waktu yang tak terukur, bisa ratusan atau ribuan tahun. Semua tak tahu kapan sangkakala itu tertiup untuk bangkitkan
kita kembali untuk berdiri berjajar antri tunggu giliran pengadilan yang
maha detail hingga pada tiap tarikan nafas selama kita hidup juga akan
dimintai pertanggungan jawab oleh Nya.
Ops !!!,
ternyata aku sosok diri yang naif dan merasa sudah aman
..... tak sadar lafal dzikrullah dan ucap istighfar mengalir dengan sendirinya dan rasanya malam ini sangat lama dan tak seperti biasa.
Terimakasih ya Robb atas pembelajaran ini.
Mohon ampunan MU dan satu hal ya Allah, berilah aku kekuatan untuk bisa taqwa, itu saja. aminnnn.