Selasa, 14 September 2010

Kaum yang bercahaya

Di sekitar Arsy' (tempat tinggal dan Istana Allah)
ada menara-menara dari cahaya.
Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya
wajah merekapun bercahaya.

Mereka bukan para Nabi dan Syuhada, hingga para Nabi & Syuhada kagum kepada mereka.

Ketika Nabi Muhammad saw ditanya pada sahabat, Rasulullah menjawab :
"Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah dan saling 'MEMAAFKAN KARENA ALLAH'.

Semoga wahai temen dan saudaraku di Blogger,
kita menjadi bagian dari mereka nantinya, amin ya Robbi.

Izinkan saya haturkan, :
"Minal Aidzin wal waidzin, mohon maaf lahir dan bathin"



Salam - Satrio

Rabu, 08 September 2010

Kalian adalah bagian hidupku


Diantara permohonan, harapan dalam kemasan doa untuk diri & keluargaku

Semalam telah kutitipkan kalian pada sebaris doa yang kumampu
Semalam kalian telah menyatu dalam diam dan tafakur, istighfar & dzikirku
Semalam diantara kesenyapan dan hamparan sajadah
dan diantara beberapa sholat yang terjalani
hanya hati dan ribuan malaikat mengamini dari apa yang kumohon

Yang jelas kalian adalah bagian dari hidupku
yang telah ikut mewarnai hidup juga hari-hariku
dan aku punya tanggung jawab untuk berikan itu
tanpa kalian minta sekalipun, tetap akan terberi

dan ternyata ...
ihlas itu lembut
sungguh begitu wangi juga tersembunyi
dan hanya aku yang tahu
ternyata bila hati tersenyum
bukan main indahnya.

Lebih baik aku bagai segenggam pasir bagi mereka para sahabatku
karena yang tersembunyi, itu lebih indah, hanya bisa dirasa dalam hati
dan bila mencariku, tak usahlah riuh mencari
karena sesungguhnya aku sudah hadir hingga relung kisi hati



salam - satrio

Jumat, 03 September 2010

Tadi Malam

Tadi Malam, mereka aku kumpulkan
satu dipangkuan, satu didepanku

Tadi Malam, aku bicara dengan buah hati ku
keduanya begitu bening raut muka juga sorot matanya
hanya masih pada pucat, karena belum sembuh dari sakitnya

Tadi Malam, aku sentuh masing-masing ubun ubunnya
karena aku ragu bicara dengannya
ragu apakah ini bisa mereka fahami

Kuputuskan untuk kupersingkat saja :
" ..Nak, untuk lebaran kali ini, Ayah mohon maaf bila belum bisa belikan kalian baju baru buat lebaran ... "

"..Kenapa Ayah..??", tanya mereka
"Khan uangnya barusan kepakai untuk berobat kalian"

Kata mereka :
Oh..iya...
ya ga apa apa Ayah

Kupercepat saja : (karena tatap mereka lebih tajam dari belati)
"insya Allah bila ada rejeki, kita akan segera jalan buat beli baju kalian"

"Ya Ayah, amin" .. itu jawab mereka

Lega sudah beban fikir ini,
kulirik Ibu nya ada sedikit bulir bening dikelopak matanya.

Alhamdulillah ya Allah,
tenteram hati ini bisa sampaikan itu, ga' ada bohong, ga ada yang tertutupi
dan mereka pada faham.
Aku bangga pada kalian semua
tapi pada saat yang sama aku juga merasa 'gimana' kepada mereka

yang jelas aku dan ibunya sangat bersyukur akan nikmat Allah ini.
Terimakasih ya Allah kau telah ajarkan ini : 'suatu hal' pada kami
diantara 10 hari terakhir Ramadhon mu.