Senin, 03 September 2012

BUAT KAMU DAN ADIK MU


Mas, 
Waktu ternyata telah membuat jarak pada kita
tak lagi bisa seperti dulu, duduk pangku dirimu
atau gendong diatas pundak karena berat badanmu dan rapuhnya pundak Ayah.

Kau kini udah mulai tumbuh remaja
Klas VII lho Mas, sudah pake seragam celana panjang
hmm, kau tak lagi seperti dulu


Dalam tidur pulasmu, 
Ayah hanya bisa amati Kamu dan Adik mu
kalian kini sudah mulai tumbuh besar
dan kita ....tak lagi bisa seperti dulu 
bermain, berlarian, atau tertawa bareng-bareng saat main layang-layang.

Mas,
tahukah kamu bahwa Ayah sama Ibu sering cemas fikirkan kalian ? untuk bisa terus lindungi dirimu dari pengaruh luar yang menurut Ayah dan Ibu sungguh luar biasa tajamnya.

Ayah dan Ibu sering berfikir keras bagaimana bisa bicara dengan kalian sesuai dengan 'bahasa dan pemahaman' kalian juga agar kalimat-kalimat ini tersampaikan dengan tanpa melukai kalian.

Hm
ternyata menjadi orang tua tidaklah mudah
dan cukup kalian tahu, bahwa kami berdua sangat sayang pada kalian, itu saja.

Selasa, 28 Agustus 2012

MOHON MAAF LAHIR BATHIN


Pa khabar semua temen temen 
hadeewww dah lama banget ga nongkrong di rumah kedua ini.

Mumpung belum telat, saya minta maaf buat semuanya
atas kesalahan yang tersembunyi atau terang terangan
dan smoga kita semua selalu dalam rahmat & ridho Allah, Amin

Jumat, 13 Januari 2012

Awards ke dua buat ku

 ini Awards THE VERSATILE BLOGGER dari Blog Senja
 
Kuterima Kamis 12 Januari 2012
dari Sahabat juga Adek', terima kasih buat Awards nya, dan ini yang kedua sejak aku kenal blog.

Benarkah ini untuk 6 favorit dari mu ?
dengan kategori inspiratif dengan pemilihan bahasa yang indah dan makna yang dalam.

Sekali lagi terimakasih atas apresiasi dan penghargaan ini.

Irma, semoga Allah terus lindungi, rahmad dan ridhoi kehidupan dunia akherat mu, amin. 

Salam.


Selasa, 10 Januari 2012

DALAM DIAM


 sumber foto : brent - 72915771.VPC8q70M

Dalam diam,
Banyak yang terlintas dan berkelebat, saling mendahului, sesekali aku menoleh kearah yang ga' jelas sambil tatapi malam yang sudah cenderung ke dini hari.

Hmm, ternyata Allah telah menegurku melalui cara Nya, kali ini adalah pembelajaran hal 'kematian dan alam khubur'. 

Mulai dari proses awal kematian itu sendiri, saat bertemu dengan malaikat dan tercabutnya ruh pada tubuh kita, saat situasi keluarga dan para handai taulan yang lakukan taqziah, hingga saat kita tahu dan melihat tubuh kita mulai dibaringkan pada tempat yang sangat sempit, gelap dan dingin.

Semuanya memilukan, lidah menjadi kelu dan tak lagi bisa berfikir apa pun, hanya penyesalan dan ternyata betapa meruginya kita selama ini. 

Tentang situasi khubur ? 
ternyata tempat yang sangat dingin, sangat sempit, bergerak pun tak lagi bisa, jangan berharap untuk bisa duduk dan leluasa seperti di alam yang sekarang ini, itu tak lagi ada.

Yang ada hanya menunggu diantara penyesalan dan siksa awal karena dosa yang terbawa, kulit yang mulai digerogoti oleh cacing, badan yang mulai membusuk, tak lagi ada kegagahan atau kecantikan, tak lagi ada bentuk kenyamanan tidur atau kemewahan hidup yang selama ini dicari dan dibanggakan (pangkat, jabatan, harta, kemewahan, tak ada !).

Teman yang ada hanyalah amal baik saja, hanya itu yang yang jadi teman & harapan, tapi tetep saja tak sebanding dengan ngawurnya saat aku hidup. Disini lebih banyak rasa 'penyesalan dan putus asa'.

Sebuah kondisi dimana menjadi sangat berharap dan terus menanti, perilaku yang melebihi orang 'fakir' hanya untuk menunggu kalo saja ada orang yang mau kirimi doa permohonan ampun kepada Allah dan itu sangat berarti di alam kubur hanya untuk ringankan dosa dan kecemasan yang menyiksa ini. 

'Penyesalan dan putus asa begitu kentalnya' 
terus membayangi bersama waktu yang tak terukur, bisa ratusan atau ribuan tahun. Semua tak tahu kapan sangkakala itu tertiup untuk bangkitkan kita kembali untuk berdiri berjajar antri tunggu giliran pengadilan yang maha detail hingga pada tiap tarikan nafas selama kita hidup juga akan dimintai pertanggungan jawab oleh Nya.

Ops !!!,
ternyata aku sosok diri yang naif dan merasa sudah aman
..... tak sadar lafal dzikrullah dan ucap istighfar mengalir dengan sendirinya dan rasanya malam ini sangat lama dan tak seperti biasa. 

Terimakasih ya Robb atas pembelajaran ini.
Mohon ampunan MU dan satu hal ya Allah, berilah aku kekuatan untuk bisa taqwa, itu saja. aminnnn.