Rabu, 24 Agustus 2011

Tersenyumlah De....

De,
Diantara galau dan diammu
boleh aku coba untuk fahami dirimu saat ini ?
tentang warna 'birumu', ternyata masih sulit kau tata,
juga ketidak jelasan letak sandarnya, akan kau arahkan kemana.

Sebelum aku berikan pemahaman,
Saranku, sebaiknya istirahatlah !
kemampuan itu ada batasannya
bila kau teruskan hanya akan sisakan galau pada dinding hati, seperti saat ini

De, kondisi yang kau buat saat ini adalah 'mirip bola bekel',
semakin kau tekan - pengen cepet selesai,
semakin kenyal dia 'membal ga' keruan' ga selesai - selesai, dan....... malah dalam diammu kutahu itu telah melukaimu.
ketidak jelasan yang ada hanya tinggalkan Kerumitan,
Katamu : bila perlu 'paksa' dan karamkan hal itu agar cepat selesai

maaf De... langkahmu kurasa keliru


Kutahu dalam waktumu,
terkadang dalam diam pun, sering kau coba untuk lupakan dirinya dan mencoba berdiri tegar, tapi masih tetep saja ga' bisa.
Bagaimana bisa untuk 'lekas terlupakan' bila pesona & kelembutannya masih kau simpan rapi pada kisi hatimu ? Ini hal yang kontradiktiv
satu sisi, kau ingin bisa lupakan dia
satu sisi, kau inginkan dia

De,
Sini... kuberitahu, hidup ini salah satu konsekuensinya adalah 'harus memilih'

apakah dia ingin kau lupakan
ataukah dia ingin tetap kau perjuangkan
apapun warna yang kau butuhkan, aku akan selalu mendukungmu
hanya saja hendaknya dalam tiap putusan harus bisa dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, juga Allah sebagai pemberi karunia.
Juga satu hal pasti kuingatkan, kita hanyalah wayang dan Sang Penguasa Tunggal adalah Allah, kita hanya bisa berdoa dan memohon serta berharap semoga bisa.

Tentang Kerumitan,
lebih banyak terlahir karena ketidak seimbangan antara harapan dengan fakta
seperti kebetulan saat ini terkemas pada satu warna jingga
yaitu cintamu kepadanya.

Terkadang pada saat kita dalam balutan kecewa
'rasa penasaran' telah mendahului logika dasar
qolbu pun menjadi keruh hingga tak mampu berfikir normal
pembenaran pribadi pun semakin menguasai diri
dan ini harusnya tidaklah perlu ada, karena ini jelas sesuatu yang keliru.

Maaf bila aku terpaksa berdiri, didepanmu untuk sampaikan fakta ini
untuk ajarkan kepadamu bahwa hidup harus memilih
dengan demikian akan memudahkan langkahmu dan ambilah yang bisa terukur olehmu, jangan ambil yang tak bisa kau raih, kesandung dan jatuhnya akan sangat menyakitkan

Semoga penjelasan ini bisa mengembalikan pola fikirmu
dan harapanku....
Kau tak lagi galau juga resah
hanya karena ketidak tahuan saja

Tersenyumlah De,
Matahari udah kangen melihat hal itu.

Salam.


Selasa, 23 Agustus 2011

Dunia Vs Mereka yang Zuhud

Dunia,
adalah kediaman yang tak tetap
ia telah menghias dirinya dengan tipuan dan menipu dengan hiasannya
ia adalah rumah yang rendah di hadapan Allah.

Sementara bagi yang Zuhud
Mereka memandang maut sangat dekat dan bergegas kepada amal perbuatan baik.
Mereka telah menolak hawa nafsu, dan telah menahan maut dalam penglihatannya.
Mereka memandang dunia adalah tempat kehancuran, percobaan, perubahan dan pelajaran.

Dalam dunia,
waktu telah menekan busurnya
panahnya tidak meleset dengan lukanya tak akan sembuh
ia akan menimpakan maut kepada yang hidup,
kepada yang sehat dengan sakit dan
kepada yang aman dengan kesedihan.

Dunia adalah pemakan yang tak pernah kenyang
dan peminum yang hausnya tak terpuaskan

Sesungguhnya apa yang diperintahkan Allah pada kita, lebih luas dari pada yang dilarang, dan yang halal lebih banyak dari pada yang haram.

Sekarang inilah waktunya tinggalkan apa yang kurang demi yang banyak, yang terbatas demi yang amat luas (kehidupan akherat)

Allah telah menjamin rejeki kita, juga perintah untuk ber amal.
Maka dari itu 'memburu' apa yang telah dijamin bagi kita, tidak menjadi hal yang utama atau diutamakan !

Sungguh ! dunia telah mengambil alih,
dan kepastian telah dihancurkan
sehingga yang tampak adalah keraguan, padahal itu sudah terjamin.

Bergegas kepada amal baik dan takut kepada mendadaknya maut
karena umur usia tak dapat diharapkan,
berbeda dengan rejeki yang bisa kembali diharapkan esok hari.

'Mereka yang Zuhud' telah melangkah pada jalan Allah lebih jauh dan lebih dulu
dari pada kita.
Baju mereka adalah 'taqwa'
Mereka adalah 'orang-orang yang berselimut'
Kekuatan berlarinya adalah 'ihlas mengabdi'
walo jalan yang mereka tempuh, terjal, terasingkan, tercemooh, tak peduli !

Tujuan mereka hanyalah Kampoeng Abadi dengan penuh kemuliaan
dan janji Allah adalah pasti !


Senin, 22 Agustus 2011

Ketika 'Maut' mulai hadir.

Ketika perpisahan dengan dunia (kematian) mulai dihadirkan
Ketika kematian, dulu dianggap hal yang aman karena ga' pernah hadir dan kini mendadak ada.


Ketika kampung akherat yang telah dijanjikan mulai tiba kepadanya.

Kepedihan maut dan kesedihan karena akan kehilangan 'dunia', telah ia rasa mulai mengepung, membuat anggota tubuhnya mulai lesu, rona wajahpun berubah pucat karena takut, terlebih ketika 'maut' terus tingkatkan kehadiran dan tekanan pada dirinya.

Ketika 'Maut' berdiri diantara dirinya dan kemampuan bicaranya, berdiri disamping tidurnya, dan keluarga yang menunggunya. Ia hanya bisa melihat dengan matanya, mendengar dengan telinga juga akal dan kecerdasannya.

ia mulai menyadari betapa telah sia siakan hidup dan kelakuannya saat dulu
ia teringat dengan kekayaan yang selama ini dia perjuangkan dengan mati-matian
yang ia kumpulkan dengan membutakan diri dalam pencariannya dan mendapatkannya dari sumber yang baik atau yang kotor dan sekarang ini kesemuanya tidak bisa dia bawa dan hanya akan menjadi rebutan para 'ahli warisnya',

Saat 'maut' mulai hadir disamping dia
Dia sadar betul tak lagi bisa berbuat apa-apa terhadap itu semua.
Ketika harta hanya akan tertinggal bagi mereka yang dibelakangnya (keluarga), dan merekalah akan menikmati dan mengambil manfaat dari dia.

Maut akan terus pengaruhi badannya, hingga kuping atau lidahnya hingga menjadi tidak berfungsi normal.
Ketika ia terbaring diantara keluarga, ia tidak lagi bicara dengan lidah dan tak lagi mendengar dengan telinga, yang dia bisa lakukan hanya memutar-mutar pandangan satu persatu pada wajah mereka para handai taulan,
hanya bisa perhatikan gerakan lidah mereka yang hadir, dan tak bisa dengarkan apa yang mereka bicarakan.

Ketika 'Maut' mulai tingkatkan 'kekuasaan' atas dirinya
Pandangannya akan mulai dia cabut, sebagaimana telinga dan lidah yang telah lebih dahulu 'maut' ambil dan saat inilah rohpun akan berpisah dari tubuhnya.

Maka ia akan menjadi tubuh dingin (bangkai) diantara keluarga dan kaumnya sendiri
tak ada lagi yang namanya kesombongan, 'ini aku' dan kekayaanku, ini aku dan jabatanku, tidak ada !!! hanya kesunyian dan keterasingan yang dia rasakan.

Semoga obrolan ini bisa ingatkan kita semua
bahwa itu ada dan pasti pada setiap makhluk Allah yang bernyawa.

Pertanyaannya adalah : sejauh apa bekal kita akan hal ini,
jawabnya : hanya diri kita lah yang bisa ukur.

Jumat, 19 Agustus 2011

Pertanyaan dari si kecil Tata.

Berawal dari pertanyaan Putri kecilku tadi Malam habis taraweh : "...Ayah terangkan tentang Malaikat..."
Ya Allah .... fenomena apa ini ?, begitu mendasar pertanyaan yang ada

Ayah,,,kenapa Surah Alfatehah, perlu dikawal Malaikat, emang jumlahnya ada berapa dan siapa pin pin'an nya (masih belum faseh dia sebut pimpinannya), jelaskan semuanya Ayah.

Kenapa Alfatehah kok disebut sebagai Ayat Pembuka dari Al Qur'an, kok bukan Iqro bismika Robbuka ....

Kenapa Rasulullah saw takut sama Malaikat Jibril waktu di gua Hiro ?, bukankah Malaikat itu baek, lantas bisa kah akhirnya Rasulullah baca Al Qur'an ?

STOP, 4 pertanyaan dulu ya Nak....ntar Ayah kelupaan jawabnya seperti apa
(jadi inget Kakaknya dulu ketika masih usia 3 tahun, dia bertanya yang beginian, hanya kalo Kakaknya lebih kepada detail ALLAH kalo Tata lebih kepada detail RASULULLAH saw. Posisinya juga sama di beranda depan dan kupangku Tata sambil lihat langit yang terang dengan sepotong sisa bulan)

Selesai itu, dia bertanya lagi.
"... Ayah siapa manusia pertama yang diijinkhan untuk bertemu langsung dan melihat Allah juga istananya, nama tempatnya apa ?

Pernahkah Rasulullah saw. ke Surga juga ke Neraka, siapa nama Malaikat penjaganya ?

Ayah, kesian juga ya Rasulullah saw, dia yatim piatu ya ?, minta maemnya kesiapa, bobonya sama siapa, yang ngelindungi siapa ?

Kesemuanya jadi bahan discussi menarik dengannya

Selesai dari itu, masih juga aku diburu dengan pertanyaan seputar usia dan kematian dari Tata. Wadauueeww....... (kali ini diskusi ada ditempat tidur sebelum temenin dia bobo)

"Ayah dan Ibu khan udah tua, Tata sama Mas masih kecil, kira-kira sampe ga ya Ibu sama Ayah temenin Tata sama Mas hingga kuliah nanti, sekarang ini khan Tata Masih kelas 1 SD dan Mas juga masih kelas 6 SD"

"Ayah khan usianya sekarang udah sekian dan Ibu juga udah sekian....kira 2 yang meninggal duluan siapa ntar Yah...."

Pertanyaan itu dia sampaikan sama seriusnya saat di beranda depan tadi, woou....
Alhamdulillah kejawab semuanya.

Ini merupakan pengalaman, dan sebagai orang tua ternyata emang ga mudah
Bagi yang nantinya mo menikah atau udah siap nikah, musti siap pada jawaban pertanyaan yang seperti itu hi hi hi....
Semoga Allah menuntun lidah dan qolbu kita untuk dapat jawab pertanyaan mereka.

Salam.

Kamis, 18 Agustus 2011

sendiri

Ya Allah,
Alhamdulillah bahwa sampai detik dan hari ini
ENGKAU masih terus dan terus limpahkan karunia MU,
dan tak terhitung serta tak mampu ku menghafalnya.

Ya Allah, walo saat ini adalah sendiri
Yang jelas aku tidak merasa sepi, karena diri MU, terimakasih.

Ya Rabb.
Ingin rasanya terus bisa bersama MU dan terhidupkan Qolbu ini
agar tak mati dan keras hati.

Bolehkah aku meminta lagi dan mohon kepada MU ya Allah
di kembalinya hari lahirku ini ?
tentang panjangnya usia yang penuh rahmad dan ridho MU
tentang kecukupan rizqy, terjaganya hati dan keluarga kami
tentang rahmad dan ridho MU,
tentang kesehatan, sabar dan terjauhkan dari fitnah hidup,
saat kami di dunia, alam, kubur dan akherat nanti

Satu lagi Ya Allah, nyaris aja ketinggalan, mohon Engkau masukkan saya,keluarga dan anak keturunan kami, teman-teman kami kedalam kelompok orang yang orang sholeh dan tidak merugi serta Kau murkai, amin, amiin, amiiiin.

Selasa, 16 Agustus 2011

Bila 'Biru' itu tak sampai padamu

De, Sesuatu yang tak sampai, terlebih 'Kasih'
siapapun orangnya pasti akan lahirkan banyak warna & berlapis cerita, berkelebat, menyeruak hingga ke relung dan kisi hati menjadi sesuatu yang menyedihkan atau mengharu biru bersama rasa yang ada saat itu. Hingga pada kondisi tak lagi tahu harus berbuat apa.

Waktu rasanya menjadi tak cukup untuk bisa 'berlogika'
karena dalam Kasih sendiri ada muatan : rasa, angan, cinta, juga harapan

Bila suatu saat, kau dihadapkan pada kondisi seperti ini

boleh aku 'nitip' ini de ... ?
sikapi hal itu dengan apa adanya
karena, sesungguhnya itu 'pembelajaran' dari NYA
Jadikanlah itu sebagai bagian dari hidup
yang harus kau jalani
bersama Akal dan Budimu.

DIA berharap engkau bisa lebih siap beradaptasi dalam hidup
hingga mengerti dan tahu harus berbuat apa selanjutnya.

Dengan begitu Allah akan tersenyum pada dirimu,
bahwa kau faham akan makna dan hikmah dari itu semua
De...

Yang kemudian dirimu bisa menjadi sosok yang bijak, mau mendengar orang laen,
tak lagi ego atau semaunya.
... dan yang terlahir darimu adalah senyum ihlas dan langkah sabar.

Kalopun Kasih mu Tak Sampai
sekali lagi kuingatkan pada diri mu yang 'lelah' itu
bahwa itu adalah bagian dari proses hidup

... semoga kau faham semua hal diatas.
Salam

Senin, 15 Agustus 2011

sedikit tentang Rasulullah saw.

Beliau adalah imam, dari semua yang taqwa didunia ini
Beliau adalah cahaya bagi orang yang mencari petunjuk
Beliau adalah lampu yang apinya terus menyala
di kejauhan Beliau adalah seperti bintang yang cahayanya bersinar
seperti latu yang percikan apinya terang.

Perilaku Beliau, adalah lurus dan sangat santun
Perangai Beliau, memberi petunjuk
Bicara Beliau, adalah tegas dan keputusan Beliau adalah Adil.

Beliau sendiri berjalan pada jalan yang benar
dan memanggil kita semua pada hal yang bijak dengan nasehat yang baik

Beliau memuliakan yang 'rendah', dan merendahkan yang 'mulia'
Bicaranya adalah terang dan diamnya menunjukkan seperti lidah.

Bisakah kita membaca yang telah Allah turunkan ini ?
meniru atau ikuti langkah Beliau ini ?

bersegeralah !

Saat seluruh Kulit dirobek-robek oleh serangga
Ketika tubuh yang bugar mulai hancur dan membusuk

Badai telah singkirkan jejak dan bencana ini telah hapus tanda-tandanya
Ketika badan yang bugar berubah kurus dan layu, tulang tulang telah menjadi lapuk
Ketika Ruh mulai dibebani beratnya dosa, baru sadar akan hal-hal yang ghoib

Tetapi sekarang ... !
Amal baik tak lagi dapat ditambah
Tidak pula kejahatan dapat ditebus dengan taubat
Kenapa banyak hati manusia tak sadari hal ini
tak peduli akan petunjuk yang pernah dia hadiri, dan terus bergerak pada jalur yang keliru, seakan akan hal itu tak akan pernah menyentuh dirinya (peristiwa mati)
dan seakan akan itu hanya dialamatkan pada orang lain
dan seakan akan jalan yang benar hanyalah 'kumpulkan duniawi'.

Ketahuilah, bahwa kita harus 'lalui titian' dimana langkah akan menjadi goyah dan kaki mudah terpeleset.

Wahai hamba Allah
Sejak leher masih pada bebas dari jeratan
dan jiwa pun belum terbelenggu
Sekarang kita masih punyai waktu untuk mencari petunjuk, punyai kesempatan untuk bertaubat, bertindaklah sebelum keadaan menjadi : sempit, sedih, takut, gelap, lemah dalam alam kubur.
bersegeralah dalam bertindak sebelum mendekatnya maut pada diri kita.

Jumat, 12 Agustus 2011

berhati-hatilah terhadap dunia

Apabila seorang menjauh darinya
ia akan maju kepadanya

Apabila seseorang melihat dan melaluinya (cuek)
ia akan berikan aroma wangi dan keindahan yang memabukkan bagi dia
dengan harapan orang tersebut tertarik padanya

Apabila seseorang menaruh mata pada nya
maka ia akan membutakan matanya.

Dunia penampilannya menarik tapi isinya merusak
ia adalah tipuan yang tersamar, bayangannya akan lenyap dan tiangnyapun bengkok.


Senin, 08 Agustus 2011

SELAMAT ULANG TAHUN 'D'

D...
harusnya ....
disaat kembali hari lahir mu
adalah hari yang menggembirakan buatmu, tapi ternyata justru pada 'hari' ini malah banyak warna yang 'bersliweran' terjadi padamu.

Maaf, aku menjadi tahu tentangmu
akan kegelisahan, kejenuhan, kepasrahan hingga tak lagi tahu harus berbuat apa terhadap hidupmu, upss....ini jelas bad news


Sorot matamu sering menjadi suatu tatapan kosong
menerawang jauh, sejauh harapan mu 'akan hal itu'
hingga menjadi sebuah keputusasaan karena tidak adanya tepian kepastian akan anganmu.

'D',
sesekali kau remas lembut jemarimu,
sesekali kau sisir pelahan indah rambutmu,
sesekali kau hela nafas yang tak jelas

ya Robb,
seandainya KAU ijinkan, pengen rasanya saat ini bisa duduk seperti dulu dengannya
hanya untuk coba berikan pemahaman pada dia, agar tak salah dalam menilai MU
agar tak terus dan semakin larut dengan kegalauannya.

dan yang kutakutkan ya Robb,
dia mulai tampak tak menyadari akan Kuasa MU
dia yang semakin menepi dan tak lagi tahu bahwa KAU sangat menyanyanginya.

Bukankah ini pembelajaran MU buat mereka ya Robb ?
Bukankah ini untuk kebaikan dirinya nanti ...?
(manusia memang sering terburu - buru)

Maafkan mereka, ya Robb,
bila keduanya menjadi tak sabar akan ketentuan MU
bila keduanya terlampau riuh akan angannya
juga maafkan diri ya Allah,
bila kian jarang atau tak lagi ada kesempatan untuk ingatkan dia.
karena 'warna' itu.

D...
Dihari kembali 'hari lahirmu'
ternyata kado dari Allah buat mu adalah pembelajaran
Ayoo sini ' D ', kamu ini ga' sendiri kok
dari tadi aku juga sudah ada disini
berdiri pada sudut tepian kamar deket meja kecilmu

Sudahlah,
jangan biarkan tatap kosong, indah bola matamu terus ada
kesinikan jemari lembutmu, mending kita share akan hal itu
(hm, jadi pengen usap lembut kepalamu, seperti dulu bila kau gelisah)
smoga hal itu bisa singkirkan semua kegalauanmu
dengan harapan kau bisa bobo nyaman seperti dulu, bak puteri raja !

Kuharap,
kau tak lagi sering bangun karena alasan yang tak jelas
kau tak lagi sering duduk di tepian jendela hanya untuk tatapi langit malam
atau kemudian kembali tidur hanya untuk tentramkan hati & fikir mu

'D'
Kalopun kebersamaan yang kalian tampakan,
menurutmu adalah semu,
itu hanya bentuk kelelahan bathin mu saja.

Kalopun kalian terlihat se-iring, tapi menurutmu tidak
itu hanya bentuk kekacauan kegundahan
Kalopun kalian sering menatap, tapi tak lagi punyai makna
itu adalah puncak kebuntuan yang ada

Makanya, D...
Kuputuskan sore kemaren dan tadi malam hinngga pada 'qiyamul la'il'
untuk memohon pada Sang Pemilik Hidup untukmu juga buat dia,

tenggelam bersama sinar kuasa NYA rasanya damai
Semoga terangkat semua kesulitan mu
Semoga selesai batas kejenuhanmu
Semoga terwujud dan terkabul harapan
juga dimudahkan dan tercukupi seluruh kebutuhan, hidup, alam kubur hingga akheratmu mu, amin.

Bila kau sudah lupa, Ya sudah...... ga pa pa
kuingatkan lagi, bahwa hidup ini ada yang berkuasa, ada yang berkehendak
dan kita hanyalah wayang bagi NYA.
Sungguh ! kita ini tak punya haq apapun atas hidup, terlebih pada angan.

Jalani saja hidup kalian
bersama keihlasan pada NYA dan jangan berlaku 'lalai' seolah tak butuh akan diri NYA, itu sangat tidak baik, kau harus bisa ingatkan dia
Karena bagaimanapun upayamu hendaknya dia juga 'berlaku' seperti mu

dengan berlaku santun, sering memohon pada NYA
juga perilaku lain yang bisa membuat Allah menjadi tersenyum
Insya Allah akan ada kemudahan pada kalian berdua.

Sementara tugasku adalah akan memohon
pada Sang Penguasa Alam Jagat Raya ini untuk kebaikan dirimu juga kalian. Amin.

"semoga mulai 8 Agustus ini, kau makin dewasa serta bijak dalam sikapi hidup ini"
SELAMAT ULANG TAHUN ya '...D...'

Wassalam wr.wb

diantara interval 2 menit

sumber photo : pbase.com

Kemaren ada sebuah pertanyaan :
saat antara akan 'mati' atau tetep mo 'hidup'

Satu sisi, pengen banget aku bisa meninggal dalam keadaan seperti ini, saat ibadah & puasa kepada NYA, walo sakitnya seperti itu.
sudah ihlas bener
rasanya bila Allah menghendaki.

Satu sisi, ada yang berpesan : janganlah bersikap seperti itu, mereka : ... istri dan anak-anak mu masih sangat bergantung pada dirimu dan ini adalah tanggung jawabmu ...., cam kan itu !

Dua pertanyaan itu silih berganti, terus naik turun saling mengalahkan satu sama lain dengan berbagai pertimbangannya, yang buat aku bingung keduanya emang sama-sama masuk akal.

Sungguh aku bingung dengan kondisi dilematis ini.
mendingan kuserahkan saja pada Allah Sang Pemilik Kehidupan.

Meneruskan hidup, sama artinya dengan tetep beribadah kepadamu
Meninggal seperti ini, rasanya juga baek, hanya saja, ada yang akan terluka dan belum siap sepertiku.

Akhirnya aku ambil keputusan yang kedua
yaitu untuk tetep berupaya sehat dan bisa kembali untuk lanjutkan kehidupan.

Ini sebuah cerita juga kenyataan
bahwa untuk kesekian kali terbukti, bahwa dalam kehidupan ada sebuah pilihan yang harus diambil.

Alhamdulillah ya Allah, sampai saat ini aku bisa bisa bernafas lega, bisa kembali sehat, bisa godain mereka terutama si kecil atau bisik'an sesuatu yang baru buat dia hingga dia manggut-manggut dan tetep kubilang : ini hanya antara kita... ya Dek, dan ini rahasia kita (walo sesungguhnya Kakak dan Ibunya udah tahu akan hal yang menurut dia baru itu).

Hanya saja, hingga sampai saat aku tulis ini, ada sepenggal pertanyaan :
Ya Allah, apakah aku masih belum bisa ihlas & taqwa kepadamu ?
entahlah hanya Allah yang bisa jawab semua ini

Wassalammualaikum wr.wb.

Senin, 01 Agustus 2011

Siapa Ibu mu di akherat kelak ?

sumber foto : pbase.com

Ngikuti hawa nafsu ?, lantas bertindak karenanya ...
sebaiknya jangan ! karena hanya akan lahirkan langkah sia-sia juga cegah sebuah 'kebenaran'.

Rasanya sama apabila kita bersikap dan terbuai pada 'angan' yang hanya akan memabok'an. Hal yang terparah (...... ck.ck.ck) itu hanya akan melupakan akherat.

Ketahuilah, bahwa 'dunia' dan 'akherat', adalah dua hal sedang bergerak cepat Keduanya semakin deket banget, nyamper kearah kita dan dapat dipastikan bahwa 'keduanya' berencana punyai masing-masing anak sebagai pengikutnya.

So... apakah kita sebagai 'putra akherat', atau 'putra dunia' ?
karena ntar di 'Hari Pengadilan' setiap putra akan melekat kepada ibunya.

Hari ini adalah 'hari beramal' dan 'tak ada perhitungan'.
Tetapi lihat....! hari akherat adalah 'hari perhitungan' dan tak ada lagi kesempatan untuk ber amal.