Senin, 09 Agustus 2010

Mozaik

Ade...

Diantara sudut malam ini, bayangmu begitu utuh ....

hingga tiap tarikan dan hembusan hangat nafasmu begitu terasa.


Hm,

Disaat kembalinya hari lahirmu

Harusnya kau jalani dengannya penuh makna dan kebahagiaan

Ternyata dirimu justru berjalan arungi lembah ini dengan kesendirian

Bisa kurasakan hal itu, begitu senyap dan terjalnya.


Ups...ingin sekali aku bisa peluk dan menggendongmu & jadikan itu sebagai bebanku

Kumohon, biarlah perjalanan ini aku yang menempuhnya,

Tak tega aku melihatmu, melihat jemari lembut kakimu, terkoyak luka.

Tapi ...

aku juga tahu watakmu, apapun kondisinya, engkau tetap akan tetap tempuh kesendirian itu hingga tak kau pedulikan luka.


Walau tertatih dengan kepedihan dan jelas sekali menusuk kalbumu.

Kau terus coba untuk tegar

Namun, tetap saja, itu sisakan luka yang terkadang hingga saat ini masih juga teteskan darah dalam kalbumu.


Ade,

Dalam diamku

Aku melihat berulang kali, kau coba dalam kesendirianmu

Untuk susun kembali ‘mozaik’ cintamu

Tetapi tetap saja kembali porak poranda

Ternyata .... lukamu itu masih basah.


Bila kini kau hanya bisa diam, sisakan kebisuan hingga relung kalbumu.

Kuingatkan bahwa semua itu hanya ujian
Semua itu adalah pembelajaran, yang nantinya akan membuat hidup ini semakin kuat dan tegar begitu juga warna cinta & sayangmu.

Bila engkau tak pernah menghapus cintamu.

Tak berniat untuk membuangnya, itu bisa kufahami karena sesungguhnya betapa lembut hati mu sebuah hati yang selalu penuh dengan cinta.


Pesanku...

Jalanilah hidupmu, dan biarkan dia mengalir apa adanya.

Kekerasan hati, sakitnya kalbu, lebih disebabkan kita sering berdiri pada angan semu dan mendahului ketentuan Allah akan diri kita ya De...

Smoga kau faham dan inilah hikmah pembelajaran dari NYA.



Salam - Satrio

22 komentar:

  1. @ Buat Seiri Hanako :

    blushing De.....
    ga bisa ngomong dah...., makasih udah mau baca
    hmm gimana khabarmu ?

    BalasHapus
  2. bagus banget pesannya, intinya harus ikhlas ya Pak? ada hikmah disetiap peristiwa...
    terimakasih Pak.

    BalasHapus
  3. Getirnya luka itu akan membuat diri ini menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Dan pada akhirnya, semua akan terasa manis, karena hidup ini sebenarnya manis seperti gula-gula..

    Dan yang terpenting membiarkan hidup ini apa adanya seperti apa yang Allah mau. Begitu kan mas? ^_^

    BalasHapus
  4. @ Buat Sukadi Brotoadmojo :

    Benar Mas, dan keihlasan atas ketentuan ALlah, akan ringankan perasaan, fikir juga bathin kita.

    makasih ya dah mo liat blog ini, gimana dengan kerjaanmu ?

    BalasHapus
  5. @ Buat AkuInginPulangDiKalaSenja :

    Tepat sekali, karena Allah Maha Berkehendak dan Maha Mampu mebolak balik kan sebuah keadaan, melaui pembelajaran dari NYA kita akan semakin tahu dan lebih siap dalam hidup ini, makasih De...udah mampir ke blog ini.

    Apa kesibukanmu sekarang ?

    BalasHapus
  6. Sama-sama mas :)

    Alhamdulillah kesibukanku ngajar privat aja mas. Tapi selama puasa ini libur dulu sejenak, nanti dilanjut lagi setelah lebaran.. ^_^

    BalasHapus
  7. @ inge / cyber dreamer :

    Oh ya... ? why Inge ? kok jadi speachless
    bisa kau jelaskan sebabnya.

    BalasHapus
  8. @ AkuInginPulangDiKalaSenja :

    Oh gitu ya de....itu ngajarnya di swasta apa di negeri ? fokus pengajarannya apa De ?

    BalasHapus
  9. Dihari jadi ku juga, aku mampir kesini, banyak sekali yang aku pelajari disini.

    Indah nya kasih dari persahabatan, makasih mas telah banyak mengajari aku tentang hidup ....

    BalasHapus
  10. @ Mpey :

    makasih udah mau mampir disini, ambilah yang menurutmu suka,akan kubantu yang bisa kubantu De

    Aku juga masih harus terus belajar dan belajar kok, kita sama'an hi hi hi, dan aku tak jauh lebih pintar darimu.

    BalasHapus
  11. Ga ngajar di sekolah koq mas. Privat di rumah anak didiknya aja.
    Aku ngajar matematika untuk SD dan SMP ^_^

    Siap-siap taraweh hari ini ya mas? Ntar jangan kelewatan sahurnya ya...hihi

    BalasHapus
  12. @ AkuInginPulangDiKalaSenja :

    oh gitu....boleh aku tanya de..., kenapa si kakak Nugi, itu selalu tergantung ma kita ya, susah bener diajarain untuk selalu disiplin sama PR dan Ulangan dia (kuakui anaknya cerdas tapi ya gitu dah...jadi nyebelin, serba di tegur dulu , pengen kita sbgi orang tuanya dia dah bisa jalan sendiri.

    Mohon advisnya de ?
    Makasih banget, aku perlu itu

    BalasHapus
  13. hmm.menyentuh sekali...berasa jadi Ade.

    BalasHapus
  14. @ Buat Sang Cerpenis bercerita :

    kesinikan dirimu De....ayooo, kenapa juga musti diam, ayo melangkah dan duduklah sini, bicaralah kepadaku, mumpung Allah masih percayakan kita untuk bisa nikmati karunia udara NYA. Bila ada yang bisa kuperbuat, pastinya akan terberi untukmu.

    BalasHapus
  15. Penyebabnya bisa macam-macam mas. Mungkin karena susana belajar yang ga dia suka, atau dia udah merasa bisa dengan pelajaran-pelajaran sekolahnya, bisa karena kasih sayang yang berlebihan sehingga anak jadi merasa mengandalkan orang tua terus, mungkin karena kurangnya kedisiplinan, bisa juga krena dia merasa terbebani dengan tugas-tugasnya itu. Orang tua harus jeli mencari tahu penyebabnya apa. Mungkin bisa bicara dari hati ke hati ke dia, kenapa koq susah banget untuk ngerjain PR atau belajar, padahal itu kan untuk diri sendiri. Kalau bisa ciptakan suasana obrolan yang santai dan dia bisa mengungkapkan pendapatnya dengan bebas. Jangan sampai anak merasa dihakimi.

    Sembari itu bisa mulai ditanamkan sebuah kedisplinan untuk dia. Misalnya dengan membuat jadwal belajar rutin. Tanamkan ke dia bahwa belajar itu masuk ke dalam prioritas kegiatan sehari-hari, sama halnya dengan makan, tidur, dan mandi yang dilakukan rutin. Kalau bisa sertakan dia juga untuk membuat jadwalnya. Jadi semuanya hasil kesepakatan dengan dia. Peran orang tua disini perlu banget, untuk memotivasi dia supaya mau melakukan sesuai jadwalnya. Kalau bisa juga, awalnya dampingi dia belajar. Dan jangan terlalu gampang memberi pertolongan, biarin aja dia mengerjakan sendiri.

    Jangan lupa juga untuk mengajrkan konsekuensi. Biasanya orang tua kan ingin anak selalu dapat nilai bagus, tidak kelaparan, dan sebagainya. Nah, disini orangtua mau bersusah payah membantu anaknya supaya anak ga merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Misalnya, ibu yang selalu bersitegang dengan anaknya karena anaknya ga mau makan. Atau sampai marah-marah karena anak ga mau ngerjain PR. Anak nantinya malah melihat itu dari sisi lain, bahwa semuanya merupakan tanggung jawab orang tua bukan tanggung jawabnya.

    Biarkan sekali-sekali anak merasa lapar, kalau perutnya sakit nanti juga dia makan. Begitu juga kalau dia ga ngerjain PR atau ga belajar padahal mau ulangan. Biarkan sekali-kali dia ditegur gurunya atau nilainya jelek. Jadi dia akan tahu konsekuensinya.

    Yang penting juga, selalu beri dia penghargaan misalnya pujian kalau dia rajin, mereview hasil2 tugasnya bareng2, kalau hasilnya baik, beri komentar positif sehingga dia termotivasi lagi. Kalau hasilnya kurang, bisa mencari letak kesalahannya bareng2. Tapi tetap sebisa mungkin biarin dia berusaha sendiri dulu, jangan gampang turun tangan untuk tugasnya sendiri yang masih mampu dia lakukan.

    Tiap anak itu emang unik ya mas. Peran orang tua penting banget karena orang tua yang tau bagaimana karakter anaknya. Oiya, bisa juga dengan mengundang teman2nya untuk belajar bersama. Siapa tau anaknya jadi lebih semangat belajar.

    Just for share mas ^_^

    BalasHapus
  16. @ Buat AkuInginPulangDiKalaSenja :

    Makasih banget jabaran tentang itu, nanti akan aku upayakan bicara face to face dengan dia.

    Terimakasih koreksimu dan indikator thd hal dia dan itu menjadi stressing bagi kita dalam pembelajaran untuknya.

    BalasHapus
  17. hai mas satrio...itu kata2nya cakep banget..

    met sore..:)

    BalasHapus
  18. @ Mbak : windflowers

    makasih mbak, hmm...aku jadi baca lagi diatas, tapi pada sisi mananya mbak....kok ga kelihatan ya..

    tapi sekali lagi makasih banget, udah sowan ketempatku

    BalasHapus
  19. wuih...
    harus baca lagi nih bisa ngerti banget masalahnya

    BalasHapus
  20. Hi hi hii...tante Elsa, sugeng rawuh.....
    monggo katuran pinarak.

    Emang masalah Tante Elsa gitu ya ?, maaf deh....

    BalasHapus