Kamis, 12 Agustus 2010

Tahap pemahaman akan Allah.

Tersampaikan kepada diriku yang dhoif ini, bahwa :

Allah nilai - NYA tak dapat diuraikan oleh para pembicara.
Nikmat - nikmat NYA tak terhitung oleh para penghitung.
Hak-hak NYA (atas ketaatan) tak dapat dipenuhi oleh orang-orang yang berusaha mentaati - NYA.

Orang yang tinggi kemampuan akalnya tak dapat menilai.
Penyelaman pengertian tentang NYA tak dapat mencapai NYA.
Allah mengadakan ciptaan dengan kodrat NYA, menebarkan angin dengan rahmat NYA dan mengukuhkan bumi yang goyang dengan batu (gunung).

Pangkal agama
(din) adalah makrifat tentang DIA
Ketika Fitrah dan naluri manusia mendekatkannya kepada Yang Maha Tinggi dan rasa taat serta penyerahan telah merendahkannya di hadapan Tuhan, manusia merasa terikat dengan batasan-batasan tertentu, inilah yang disebut 'din' yang titik mulanya ialah pengetahuan tentang Allah serta pengakuan atas Wujud - NYA.

Inilah Tahap Pemahaman akan Allah.

Pertama, Fitrah Kerinduan.
Fitrah kerinduan kepada yang ghaib dengan bimbingan hati nurani, sehingga terbentuklah dalam fikirannya suatu citra tentang Allah.

Kondisi ini sesungguhnya merupakan pendahulu dari kewajiban berfikir diantara renungan manusia yang mencari cari pengetahuan tentang Allah. sehingga ada kekuatan yang menggerakkan dia maju lebih jauh dalam memandang, berfikir dan merenungkan akan keberadaan Allah.

Ada sebagian dari mereka menjadi 'melo' dan baru menyadari bahwa yang semua yang ada disektiranya ada yang menciptakan, ada yang menggerak'an, ada yang berkuasa dan sebagainya.

Kedua, Pengetahuan Ilahi.
Dimana manusia mencapai tahap pengetahuan Ilahi, yaitu mencari Yang Maha Pencipta melalui aneka ragam penciptaan dan makhluk lainnya. Karena setiap ciptaan / gambar merupakan 'panduan yang kuat' menuju kepada sang penciptanya.

Ketika manusia lemparkan pandangan ke sekitarnya, dirinya tak mendapatkan suatu apapun yang menjadi ada 'tanpa ada tindakan si pembuat', ternyata dalam suatu penciptaan pastilah ada yang menciptakan, bagaimana mampu langit ini berdiri tanpa ada turut campur dari sang pencipta.

"Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi ?"
[QS. 14 : 10]

Ketiga, Allah itu Esa
Keberadaan - NYA diakui bersama kepercayaan akan ke - Esaan nya,
Baginya Tauhid, adalah kesaksian dan inilah yang utama bahwa Allah itu Esa.

Kesempurnaan 'makrifat' (pengetahuan) tentang Allah ialah membenarkan keberadaan diri NYA.
Kesempurnaan pembenaran Allah ialah mempercayai 'ke esaan NYA'.
Kesempurnaan iman akan ke esaan NYA ialah memandang 'Allah Suci'.

7 komentar:

  1. semoga iman kita selalu tebal yaa
    amiiiiiiiiiin

    BalasHapus
  2. Dija gak ngerti blas Om..

    BalasHapus
  3. @ Buat Tante Elsa:

    Makasih dah mau mampir, moga engkau faham akan yang kumaksud kan. Amin

    @ Terus buat Keponakanku yang lucu bin nggemesin Dija :
    ntar kalo udah besar tanyalah ma tante, atau duduk sini dipangkuanku ntar Om sama tante mu akan terangkan itu. xi xi xi

    BalasHapus
  4. wahhh... tulisannya islami sekali. selamat berpuasa.

    BalasHapus
  5. selamat menjalankan ibadah puasa...

    BalasHapus
  6. @ Buat : MATA HATI
    makasih ya de...gi sibuk apa sekarang ??

    BalasHapus
  7. @ buat -Gek-
    hei makasih dah mau nyempetin ke sini, kesian baby mu....udah pinter apa dia dirahimmu Gek,,,?

    Emang usia jalan keberapa ?

    BalasHapus