Senin, 08 Agustus 2011

diantara interval 2 menit

sumber photo : pbase.com

Kemaren ada sebuah pertanyaan :
saat antara akan 'mati' atau tetep mo 'hidup'

Satu sisi, pengen banget aku bisa meninggal dalam keadaan seperti ini, saat ibadah & puasa kepada NYA, walo sakitnya seperti itu.
sudah ihlas bener
rasanya bila Allah menghendaki.

Satu sisi, ada yang berpesan : janganlah bersikap seperti itu, mereka : ... istri dan anak-anak mu masih sangat bergantung pada dirimu dan ini adalah tanggung jawabmu ...., cam kan itu !

Dua pertanyaan itu silih berganti, terus naik turun saling mengalahkan satu sama lain dengan berbagai pertimbangannya, yang buat aku bingung keduanya emang sama-sama masuk akal.

Sungguh aku bingung dengan kondisi dilematis ini.
mendingan kuserahkan saja pada Allah Sang Pemilik Kehidupan.

Meneruskan hidup, sama artinya dengan tetep beribadah kepadamu
Meninggal seperti ini, rasanya juga baek, hanya saja, ada yang akan terluka dan belum siap sepertiku.

Akhirnya aku ambil keputusan yang kedua
yaitu untuk tetep berupaya sehat dan bisa kembali untuk lanjutkan kehidupan.

Ini sebuah cerita juga kenyataan
bahwa untuk kesekian kali terbukti, bahwa dalam kehidupan ada sebuah pilihan yang harus diambil.

Alhamdulillah ya Allah, sampai saat ini aku bisa bisa bernafas lega, bisa kembali sehat, bisa godain mereka terutama si kecil atau bisik'an sesuatu yang baru buat dia hingga dia manggut-manggut dan tetep kubilang : ini hanya antara kita... ya Dek, dan ini rahasia kita (walo sesungguhnya Kakak dan Ibunya udah tahu akan hal yang menurut dia baru itu).

Hanya saja, hingga sampai saat aku tulis ini, ada sepenggal pertanyaan :
Ya Allah, apakah aku masih belum bisa ihlas & taqwa kepadamu ?
entahlah hanya Allah yang bisa jawab semua ini

Wassalammualaikum wr.wb.

2 komentar:

  1. Nikmati ja sob, hidup itu anugerah, mensyukurinya ibadah, menyesalinya itu laknatullah

    BalasHapus
  2. hi hi hi,,, thanks
    Kita ini hidup hanyalah 'wayang' sementara yang berkuasa adalah Allah, mo kita dikemanakan, itu terserah DIA.

    BalasHapus