
Kucoba untuk evaluasi ' waktu '
untuk urutkan hal yang pernah terlalui
untuk kenali kembali rentetan warna yang pernah ada dalam hidup ini
Semuanya dalam balutan hening dan hanya menjadi lintasan cerita
jelas dan demikian utuhnya, tak terkurangi.
hanya bisa menangis kala ' pipis, laper atau ga merasa nyaman '
atau yang hanya bisa cemberut kala aku merasa ga suka atau tak setuju.
Kemudian bergerak pada situasi, dimana harus bisa memenuhi secara mandiri akan kebutuhan hidup, yang berdesak, berkompetisi kadang bersinggungan dengan nurani dan bila perlu sesekali '..fight..' dengan mereka. Kesemuanya tampak riuh, hanya fokus pada dunia belum pada rasa dan pemikiran 'mengabdi' apalagi '..niatan untuk beribadah..' pada Allah.
Disini aku rasakan bolongnya interval waktuku, dimana agama hanya sebagai KTP, diiih.....kaco bin ga keruannya diriku, begitu rusak dan ga teraturnya pola hidup, begitu tak tertata.
Selang waktu, baru secara naluriah dan pastinya ijin dari Allah, mulai kukenal apa itu '...tauhid, siapa Rasulullah saw, para sahabatnya, baca'an firman-firman Allah atau hadits juga beberapa peristiwa ghoib yang maaf tak mungkin aku sampaikan satu demi satu dalam blogg ini...' kesemuanya membuatku bergidik, diam dan pucat pasi.
Yang paling dominan adalah lintasan waktu yang sampaikan tentang kematian, alam khubur juga penyesalan mereka kala mereka masih hidup, juga milyaran karunia Allah yang tak terhitung dan sangat mahal untuk ukuran finasial diriku.
Belum lagi warna-warna teman-teman ku yang begitu tak ihlasnya akan ketentuan rizky, jodoh atau lainnya, kekecewaan yang sangat membingungkan bagi mereka, atau suatu ketentuan yang '....haq dari Allah...' bahwa Allah itu mampu membolak balikkan keadaan hati, fikiran juga status keberadaan seseorang.
Kini diantara sisa waktu yang terjalani,
sebagian dari tubuh ini masih '...gamang...' sebagian lagi sedemikian santainya jalani hidup, wah jadi nano..nano gini, Ini jelas bahwa aku hanyalah manusia seperti pada umumnya dan belum bisa berlaku '.... sufi ....'
Tapi terimakasih Ya Robb, bahwa aku masih diberi kesempatan untuk berfikir diantara waktu mu, rejeki untuk bisa menghirup udara yang gratis ini dan begitu mudahnya paru-paruku menikmatinya serta tangan ini yang begitu lancar menulis ini semua.
Mohon maaf ya Allah atas semua dosa ini, dosa keluargaku baik yang terdahulu atau pun yang akan datang, amin.
Bila ada buah fikir dari temen-temen bloger untuk sampaikan sesuatu,
silahkan saya akan sangat berterima kasih
dan berharap wawasan hidup ku yang terbatas ini bisa jadi nambah.

Salam Satrio