Jumat, 09 September 2011

KECEMASAN

Terinspirasi cerita seorang teman akan suatu hal yang dia alami
tentang sesuatu yang ga' jelas arahnya tapi sangat dia ditakutkan
bahasa sederhananya adalah 'kecemasan'

Mari kita discusikan hal itu,
dan bila ada yang punya advis atau buah fikir lainnya silahkan share

Setahuku, penyebab 'kecemasan' itu ada banyak faktor yang melatar belakanginya
entah itu karena suatu hal yang terjadi beberapa hari yang lalu, hal yang udah lama atau hal kedepan yang ga' jelas juntrungannya karena sebuah 'keinginan'.

Belum lagi bila bentuk kecemasan itu ternyata datangnya adalah sebagai pembelajaran Allah kepada kita, agar kita kembali 'fitrah' sebagaimana ketentuan NYA. Yang ini lebih hebat efeknya pada fikir dan tubuh kita, semuanya begitu menggeliat ga' tentu arah, kondisi menjadi labil hingga sakit yang ga jelas dan itu pernah kualami (sering).

Namun yang lebih aku soroti adalah pada bentuk kecemasan itu sendiri, kadang 'gigit' ke seluruh syaraf, ampe susah tidur dibuatnya.

Pertanyaannya adalah : sesiap apakah diri ini hadapi hal itu, sejauh apa kemampuan dan pemahaman kita untuk bisa antisipasi hal itu ? kesemuanya kadang menjadi kalimat tanya dan tanya.

Seiring berjalannya waktu dan usia, kini baru kudapatkan jawaban itu dan yang kutulis ini juga sudah kusampaikan barusan pada teman yang kuceritakan diatas. Yaitu bahwa bentuk kecemasan ternyata adalah akibat langsung dari sikap perilaku atau fikir kita baik yang pernah kita lakukan atau hanya bentuk keinginan.

Kecemasan itu ternyata juga merupakan bagian 'pembelajaran dari ALLAH' kepada kita, agar kita tak lagi 'ngawur' dalam hidup ini entah sikap interaksi langsung dengan sesama manusia, alam, terlebih kepada Allah secara langsung.

Melalui akal dan budi yang terkaruniakan dari NYA, ternyata hikmah kecemasan adalah kita diajarkan menjadi lebih tertata, menjadi tanggap terhadap bentuk social comunity dan yang lebih penting adalah kembali tahu akan fitrah kita sebagai manusia terhadap Sang Pemilik Tunggal kehidupan ini yaitu Allah.

Caranya gimana ?
yaitu meletakkan seluruh urusan hidup ini kepada Jubah kebesaran dan Kekuasaan Allah, sabar terhadap laku yang ada, menjalani sesuai alirannya dan mempercayakan penuh kepada Allah, serta berharap dan berdoa agar kita selamat, terjaga, tercukupi, dan jauh dari fitnah hidup atau akherat itu
saat saja.

Sekali lagi mohon maaf,
ini hanya 'share' agar kita bisa saling melengkapi dalam 'obrolan blog' ini dan semoga bermanfaat bagi yang lainnya, terlebih kita hidup pada komunitas urban.

Salam.


9 komentar:

  1. tanamkan dalam hati,,cukuplah allah bagi hambaNya... :)

    BalasHapus
  2. benar, kecemasan muncul krn rasa takut atau sebuah keinginan yang berlebih, dia mampu mengeroti fikir, syaraf, tubuh, bahkan hingga alam bawah sadar ( hehehe, bljr dari pglman )

    Dengan mendekatkan diri pada Sang Pemilik Hidup,
    berjalan pada kodrat yg semestinya,ikhlas menerima apapun bentuk warna yang tertemui,dan melihatnya sbgi btk cinta kasihNya, insyaallah akan membuat kita jauh lebih tenang.

    Senang membaca tulisanmu ini .

    BalasHapus
  3. benar hanya dg meletakkan hidup kita kepadaNya, maka kita bisa menghilangkan rasa cemas. setidaknya kita bisa tidur nyenyak walau kecemasan itu mungkin m asih ada setitik

    BalasHapus
  4. @ Buat Zone :
    itu kata kuncinya, alhamdulillah kau sudah faham akan 'ilmu' itu

    salam

    BalasHapus
  5. @ Buat Senja :
    alhamdulillah kau juga sudah faham, tinggal implementasinya yang tidak mudah, tapi minimal ini bisa kau jadikan 'patokan'

    Salam

    BalasHapus
  6. @ Buat Sang Cerpenis :
    Benar Fany, syukurlah kau juga sudah menyadari dan tahu akan hal itu, semoga Allah terus membimbing dirimu juga kita semua saat lupa, amin

    Salam

    BalasHapus
  7. rasa cemas itu mungkin lumrah adanya,,,saya setuju banget dengan kata² meletakkan seluruh urusan hidup ini kepada kebesaran dan KekuasaanNya..,terima kasih sharenya..

    BalasHapus
  8. @ Mas Sofyan :
    he..he... sama-sama Mas, ada ide lain untuk hadapi kecemasan bagi temen blog yang ada ?

    BalasHapus
  9. @ Buat Elok :
    'sebab akibat ya Lok..." hi hi hi, ada lagi ide ?

    BalasHapus