Apabila seseorang menjauh darinya, maka ia (dunia) akan maju kepadanya
Apabila seseorang hanya melihat dan hanya melaluinya, maka dunia akan berikan pemandangan yang indah yang menyilaukan untuk menarik diri manusia.
Barang siapa yang menaruh mata kepada dia, maka dunia akan bersiap diri untuk membutakannya.
Apabila dia bergelimang harta dan uang yang berlimpah, maka dapat dipastikan badai kecemasan akan melingkupi dirinya, sehingga dia kehilangan rasa damai dalam jiwanya.
Apabila kekurangan atau miskin dia selalu merindukan kekayaan.
Orang yang terpaut pada dunia, hawa nafsu dan keinginannya tak mengenal batas, selalu kurang dan kurang entah itu apapun bentuk dan alasannya, dunia ini hanyalah sebagai pantulan bayangan.
Apabila manusia berlari mengejarnya, maka dunia akan berlari menjauh, tetapi apabila kita cuek dan meninggalkan dia, maka ia akan mengikuti kemana kita pergi.
Makna dari ini adalah bila kita mampu patahkan cengkeraman akan 'ketamakan dan keserakahan' dan melepaskan diri hasrat-hasrat buruk dari dunia ini, manusia akan dapatkan kesenangan dunia dan tak akan kehilangan akan dunia ini.
Hanya orang-orang yang mau melihat dunia ini hanya atas permukaan dan mengambil pelajaran dari kemungkinan atas tiap kejadian, akan dapatkan pengetahuan tentang kekuasaan Allah, Kebijakan dan Kearifan, Rahman serta Rahim - Nya, Kepandaian dan Kemampuan-Nya memelihara. Matanya akan melihat kecermelangan dan pemandangan yang sesungguhnya.
Sebaliknya orang yang semata mata hanyut dalam aneka warna dunia serta perhiasannya, bersiaplah akan kehilangan dirinya bersama kegelapan dunia ini sendiri.
Itulah sebabnya Allah melarang kita sebagai manusia untuk memandang dunia ini sebagai mana firman- Nya pada [Q.S 20 : 131] :
"Dan janganlah kamu tunjukkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya, Dan karunia Tuhan kamu adalah baik dan kekal"
Salam - Satrio
Apabila dia bergelimang harta dan uang yang berlimpah, maka dapat dipastikan badai kecemasan akan melingkupi dirinya, sehingga dia kehilangan rasa damai dalam jiwanya.
Apabila kekurangan atau miskin dia selalu merindukan kekayaan.
Orang yang terpaut pada dunia, hawa nafsu dan keinginannya tak mengenal batas, selalu kurang dan kurang entah itu apapun bentuk dan alasannya, dunia ini hanyalah sebagai pantulan bayangan.
Apabila manusia berlari mengejarnya, maka dunia akan berlari menjauh, tetapi apabila kita cuek dan meninggalkan dia, maka ia akan mengikuti kemana kita pergi.
Makna dari ini adalah bila kita mampu patahkan cengkeraman akan 'ketamakan dan keserakahan' dan melepaskan diri hasrat-hasrat buruk dari dunia ini, manusia akan dapatkan kesenangan dunia dan tak akan kehilangan akan dunia ini.
Hanya orang-orang yang mau melihat dunia ini hanya atas permukaan dan mengambil pelajaran dari kemungkinan atas tiap kejadian, akan dapatkan pengetahuan tentang kekuasaan Allah, Kebijakan dan Kearifan, Rahman serta Rahim - Nya, Kepandaian dan Kemampuan-Nya memelihara. Matanya akan melihat kecermelangan dan pemandangan yang sesungguhnya.
Sebaliknya orang yang semata mata hanyut dalam aneka warna dunia serta perhiasannya, bersiaplah akan kehilangan dirinya bersama kegelapan dunia ini sendiri.
Itulah sebabnya Allah melarang kita sebagai manusia untuk memandang dunia ini sebagai mana firman- Nya pada [Q.S 20 : 131] :
"Dan janganlah kamu tunjukkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya, Dan karunia Tuhan kamu adalah baik dan kekal"
Salam - Satrio
tulisan yg mencerahkan, boleh saya ijin copas tulisannya di blog saya, mas satrio?
BalasHapusgpp silahkan, semoga bermanfaat bagi orang lain ya mas.... ambilah sesukamu bila kau suka yang senafas ttg itu.
BalasHapus