Ini obrolan tadi pagi saat aku sama dia lagi baca koran, dia berkomentar sekaligus tanya tentang 'teroris'.
Kakak : "Ayah...menurut ku 'teroris' itu adalah penyeimbang ..."
Aku : " kok bisa mas kenapa ? tanyaku "
Kakak : " Khan penduduk kita padat, to Ayah ", antara kelahiran sama kematian ga imbang, buktinya mereka lakukan pengeboman jadi banyak yang meninggal deh Ayah...."
Walaah....ada..ada saja tuh anak, lantas kita lanjutkan diskusi itu.
Aku : "kamu setuju dengan pengeboman itu, Mas ?"
Kakak : "ya ga' lah Ayah, kesian mereka"
AKu : "Lantas, kenapa tadi kok Mas bilang itu adalah penyeimbang"
Bingunglah dia ..., cuman kelap...kelop...matanya yang belo itu melihat diriku.
Kakak : "Lantas kenapa mereka bersikap, seperti itu ?"
Aku : " kok bisa mas kenapa ? tanyaku "
Kakak : " Khan penduduk kita padat, to Ayah ", antara kelahiran sama kematian ga imbang, buktinya mereka lakukan pengeboman jadi banyak yang meninggal deh Ayah...."
Walaah....ada..ada saja tuh anak, lantas kita lanjutkan diskusi itu.
Aku : "kamu setuju dengan pengeboman itu, Mas ?"
Kakak : "ya ga' lah Ayah, kesian mereka"
AKu : "Lantas, kenapa tadi kok Mas bilang itu adalah penyeimbang"
Bingunglah dia ..., cuman kelap...kelop...matanya yang belo itu melihat diriku.
Kakak : "Lantas kenapa mereka bersikap, seperti itu ?"
Aku : "Mereka ingin faham mereka diakui dan ingin dirikan negara dengan gaya mereka sendiri"
Kakak : "oh gitu...."
Aku : "iya, seperti itu..., Mas tahu negara kita berdiri seperti apa ? coba Mas inget-inget saat tahun 1928 dulu, dimana ada 'sumpah pemuda', terus PPKI dimana para pemikir bangsa kita saat itu berembug bareng fikirkan rencana yang paling bagus bagi bangsa dan negara ini melalui penyusunan naskah Proklamasi, seperti tiu looo...Mas yang pernah kita tonton sama-sama di TV. Belum lagi perjuangan dan perlawanan dari para Pahlawan kita seperti Pangeran Diponegoro, Pattimura, Cut Nyak Dien, Pangeran Antasari juga para Pejuang yang melawan Belanda atau Jepang "
Kakak : "oh iya inget..inget...."
Aku : "Nah tidak mudah kan mendirikan suatu Bangsa dan Kemerdekaannya bagi negara ini ?"
Kakak : "iya Ayah..."
Lantas dia tanya lagi kepadaku
Kakak : "Kalo yang kulihat di TV, diberitakan mereka lakukan 'bom bunuh diri', dosa ga Ayah.
Kakak : "oh iya inget..inget...."
Aku : "Nah tidak mudah kan mendirikan suatu Bangsa dan Kemerdekaannya bagi negara ini ?"
Kakak : "iya Ayah..."
Lantas dia tanya lagi kepadaku
Kakak : "Kalo yang kulihat di TV, diberitakan mereka lakukan 'bom bunuh diri', dosa ga Ayah.
Aku : "Setahu Ayah di Hadits, banyak disampaikan bahwa : barang siapa yang meninggal karena bunuh diri, entah itu terjun dari lantai gedung, gantung diri, atau melukai diri sendiri agar dia meninggal, saat nanti di hari pembalasan, di neraka nanti dia akan terus begitu "
Kakak : "maksudnya gimana Ayah ?"
Mulai dah ... bebinar mata nya (mungkin mendengar berita atau masukan baru)
Aku : "..hmmm, gini lo Mas, mereka akan di hukum sama Allah di Neraka sana, akibat perbuatan mereka sendiri yaitu lakukan bunuh diri dengan cara seperti itu, karena apa ? karena belum saatnya meninggal dia sudah putuskan untuk akhiri hidupnya, jelas Allah murka dengan sikap dia Mas, sebagai hukumannya Allah tetapkan dia tinggal di Neraka selama-lamanya dan lakukan bunuh diri terus seperti itu, begitu dia hidup lagi, dia bunuh diri lagi, entah terjun dari gedung atau meledakkan dirinya dengan pestol atau sebagainya, terus berulang kali seperti itu..."
Kakak : " Oh gitu ya Ayah....."
Kakak : " Oh gitu ya Ayah....."
Aku : " Ya seperti itu ketentuan dan khabar yang disampaikan melalui Hadits", makanya jadikan itu pembelajaran, dan cam kan hal itu".
Kakak : "Makasih ya Ayah"
Aku : " Ya sama-sama, sudah sana, siap-siap, sebentar lagi Bus yang bawa dirimu untuk 'piknik' udah mau sampai, selamat berwisata ya Nak..."
Seperti itulah diskusiku pagi tadi sama dia,
Aku : " Ya sama-sama, sudah sana, siap-siap, sebentar lagi Bus yang bawa dirimu untuk 'piknik' udah mau sampai, selamat berwisata ya Nak..."
Seperti itulah diskusiku pagi tadi sama dia,
anak yang kritis.. manteep.. udah gedenyaa bakal jadi kritisi yang baiik aamin :D
BalasHapuskritis bgt yah mas-nya.. hebat euy..
BalasHapusYa Elok.... mang gitu anaknya, jujur aku pernah kerepotan saat dia minta diterangkan ttg Allah, pada saat dia usia 2 tahun sambil duduk dipangkuanku. Alhamdulillah bisa nyampe ke dia sesuai pola fikir dia saat itu.
BalasHapusMakasih dah berikan tanggapan, gimana keadaanmu saat ini juga kesibukanmu de ?
Inge, kritisnya ga cuman pada yang begituan, soal duit tabungan dia pun walllah....kritis banget, maaf..dia udah kita ajarkan untuk bisa kelola uang bulannyanya walo ga gede, tapi dia sangat ketat kontrol untk itu dan cenderung peeliiiittt bin mendhit. he.he.he
BalasHapusLagi ngapain de siang ini ? sukses ya buatmu dan makasih dah mo mampir ke blog ku
mungkin krn di indo ga ada hukuman mati kali yah! hahaha.. ada na hukuman seumur idup :), mungkin dengan ada na hukuman mati, kali aja jum;ah penjahat berkurang! kekeke...
BalasHapustapi g emang ga pernah berharap banyak dengan hukum di indo yang masih lemah terhadap uang sih :)
Ha..ha.ha...., maybe Puty
BalasHapusLagi ngapain de sekarang, apa kesibukannmu
makasih ya dah mo mampir, saat ini aku lagi nulis ttg Wisata Taman Laut Raja Ampat, tapi kok ya kiyep mataku ngantuk (gara-gara nontom bola) istirahat dulu, main ketempatmu aah...
Anak yang pintar .... Makasih sudah berkunjung ...., salam kenal dari Bandung ...:)
BalasHapussama-sama De. makasih juga mau melihat ketempatku, apa kesibukanmu sekarang ??
BalasHapusitu potonya??? ganteng sangadh anaknya ehehehe :P
BalasHapuspinter bener ya,,, masih kecil dah enak di ajakin diskusi :D tapi QK yakin itu pasti karena didikan orang tuanya juga kan.... :D
makasih dah berknjung ke blog nya QK ya... :)
HIDUP!!! ^_^
he..he.he..itu anugerah buat kami QK moga kaupun bisa seperti itu, kapan kau married ?
BalasHapusassalamualaikum pak...:)
BalasHapuspercakapan yang sangat ringan tapi ber'isi' antara ayah dan ananda tercinta.
dan kaka nya cakep sekali ^^
* aku juga mau mnegucapkan terima kasih untuk kunjungan dan komentar nya di rmh virtualku pak.
komentar bapak membawa saya semakin mengerti dan ikhlas menjalani ketentuanNya....terus belajar :)
menulis di blog berbeda dgn cerita pada keluarga dekat atau orang tua,kadang perasaan2 sedih tidak ingin saya bagi dgn mereka. Saya ingin mereka tetap melihat saya riang dan bahagia. tentu saja itu tidak selalu bisa saya lakukan...dan menulis kegelisahan yg saya rasakan di blog pribadi saya biasanya sedikit membantu melegakan perasaan saya. Dan postingan yg bapak baca adalah kegelisahan saya..^^
terima kasih sudah memberikan saya masukan yg baik jg.
Kemarin masih bersedih,...masih takut...tapi hari ini sdh jauh lebih tenang. Biarkan saja vonis dokter bekerja atas saya...Tuhan yg akan menentukan apa yg akan terjadi dlm hdup saya.
salam kenal ya pak....ijin follow
Haiyaa..idenya tentang keseimbangan populasi boleh juga, Pak. Mungkin caranya saja yang perlu diarahkan. Nanti kalau besar dia bisa kerja di PKBI, Pak.. :-)
BalasHapusHe..he.he...maafin si kecil ya Vicky, apa itu PKBI de ??
BalasHapusmakasih ya dah mampir ke blog ini
Senja,
BalasHapusSini de' duduk disebelahku
tak kasih tahu ya...
tak satupun manusia punyai hak untuk tahu atau putuskan tentang umur seseorang.
Maaf kalo aku katakan bila doktermu itu BENAR berani bilang tentang batas usiamu, itu adalah suatu hal yang telah melampaui batas menurutku, karena itu merupakan hak preogatif Allah ya De...
Kita itu loo ciptaan Allah, mana mampu akal yang mirip seperti butiran pasir itu kalahkan kemampuan ALLAH yang luasnya bak samudra tak terukur, kita itu ciptaan DIA, jadi jangan sombong dan sok tahu lah....
he.hehe..aku kok jadi sewot ma dia, maaf
Antepin sajalah, nyantai dan maafkan dia yang ga tahu tentang itu.
Mendingan kita fokus sama ibadah kita buat Allah dari pada kita mikir omongan seperti itu
yang kutahu Allah sayangnya pada dirimu, melebihi sayangnya Ibu dan Ayahmu
makasih ya dah mampir ke blog ini.
yang sabar ya de...
salam buatmu - satrio
terima kasih mas,...saya yakin sekali,dokter hanya sok tahu :)
BalasHapussaya merasa akan hidup panjang kok hehe... ^_^
saya lebih mensugesti ucapan papa saya ,saat beliau bilang... " akhh,anak papa kan kuat...dulu kamu menang,kali ini pun kamu akan bertahan "
(6 thn lalu saya di vonis kanker kolon,saya dinyatakan sembuh setelah dua kali operasi dan kemotherapy)
terima kasih mas,..untuk doanya...saya pikir itulah yg paling saya butuhkan saat ini ^_^
Oke, sama-sama
BalasHapusdan sekarang tugasmu cuman satu, ketawa ngakak abiiiiisss...sama papamu, atau sama siapa saja yang kau temui dirumah mu
mari kita nikmati karunia Allah atas hidup kita ya
Ade...
kesinikan jemarimu, dan mari berucap sama-sama untuk haturkan syukur kepada Allah, atas hidup ini
setuju mas,... ^_^
BalasHapusmasih banyak yg harus disyukuri,selain bersedih atas sesuatu ketidak beruntungan.
contohnya,..bersyukur masih bisa menulis hingga dipertemukan dalam jagad blogosphere dgn mas satrio....
salam untuk keluarga tercinta,mas...
Ade, aku ga setuju bila dirimu merasa ga beruntung
BalasHapuscobalah tengok kondisinya yang lebih parah dari pada kita, yang ga punya kaki, ga punya penglihatan, jangan seperti itu ya de... maaf aku ingatkan itu.
harusnya kita bersyukur,nikmat yang Allah berikan pada kita sungguh banyak, contoh yang sederhana adalah kita dikarunia udara dan bisa nafas dengan leganya...
gitu ya de....