Amal, adalah dinilai dengan niat, ia akan diganjar dengan ukuran tertentu sama ALLAH, sedangkan 'niat' tersembunyi pada kedalaman hati manusia.
Niat baik akan tetap tinggal pada tingkatan yang sama dengan kejujuran, kebenaran, kesempurnaan, walau mungkin tak ada 'amal' karena suatu halangan. Sekalipun tak ada kesempatan untuk wujudkan 'niat' namun ada hasrat dalam hati, seseorang ini patut mendapat ganjaran atas dasar perasaan hati.
Hanya 'Amal' yang didasarkan pada 'taqwa' yang dapat bertahan dan bahwa amal akan berkembang serta berbuah bila di-air'i dan disirami taqwa.
Allah berfirman, dalam [Q.S 9 : 109]
"Apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya diatas dasar taqwa kepada Allah, dan kerdhoan (NYA) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunnannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia kedalam neraka jahanam"
Ber-Amallah 'tanpa pamer' atau niat untuk didengar, karena apabila seorang beramal demi orang lain - selain ALLAH maka ALLAH akan mengalihkan pahala itu pada orang itu.
Barang siapa menahan tangannya dari menolong kerabatnya, pada saat dia giliran sangat membutuhkan maka akan banyak tangan 'tertahan' dari menolong dia.
Rasulullah saw. pernah sampaikan jawaban pada salah satu temannya saat Beliau ditanya tentang : tingkatan amal yang paling tinggi itu apa ya Rasulullah ?, jawab Beliau = ber-amal-lah saat kamu tidak punya, woouuuuu...ini sulit memang, tapi aku pernah mencobanya dan ternyata ALLAH berikan 'ganti' yang berlipat banyaknya dan bener-bener diluar jangkauanku baik nilai nominal atau waktunya, dan janji ALLAH adalah benar,.
Apakah ini kebetulan ?? (dulu kifikir dengan kebadungan ku = apa seperti itu ) ternyata tidak, dan aku sudah mencoba berualang kali dan hasilnya sama, tapi dengan niat seperti diatas, saat kita beramal adalah dengan didasari dengan 'taqwa', hanya karena Allah saat kita beramal.
Moga ini bisa mengingatkan akan 'Amal' kita
dan semoga bermanfaat bagi semua temen-temen Blooger, amin.
Niat baik akan tetap tinggal pada tingkatan yang sama dengan kejujuran, kebenaran, kesempurnaan, walau mungkin tak ada 'amal' karena suatu halangan. Sekalipun tak ada kesempatan untuk wujudkan 'niat' namun ada hasrat dalam hati, seseorang ini patut mendapat ganjaran atas dasar perasaan hati.
Hanya 'Amal' yang didasarkan pada 'taqwa' yang dapat bertahan dan bahwa amal akan berkembang serta berbuah bila di-air'i dan disirami taqwa.
Allah berfirman, dalam [Q.S 9 : 109]
"Apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya diatas dasar taqwa kepada Allah, dan kerdhoan (NYA) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunnannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia kedalam neraka jahanam"
Ber-Amallah 'tanpa pamer' atau niat untuk didengar, karena apabila seorang beramal demi orang lain - selain ALLAH maka ALLAH akan mengalihkan pahala itu pada orang itu.
Barang siapa menahan tangannya dari menolong kerabatnya, pada saat dia giliran sangat membutuhkan maka akan banyak tangan 'tertahan' dari menolong dia.
Rasulullah saw. pernah sampaikan jawaban pada salah satu temannya saat Beliau ditanya tentang : tingkatan amal yang paling tinggi itu apa ya Rasulullah ?, jawab Beliau = ber-amal-lah saat kamu tidak punya, woouuuuu...ini sulit memang, tapi aku pernah mencobanya dan ternyata ALLAH berikan 'ganti' yang berlipat banyaknya dan bener-bener diluar jangkauanku baik nilai nominal atau waktunya, dan janji ALLAH adalah benar,.
Apakah ini kebetulan ?? (dulu kifikir dengan kebadungan ku = apa seperti itu ) ternyata tidak, dan aku sudah mencoba berualang kali dan hasilnya sama, tapi dengan niat seperti diatas, saat kita beramal adalah dengan didasari dengan 'taqwa', hanya karena Allah saat kita beramal.
Moga ini bisa mengingatkan akan 'Amal' kita
dan semoga bermanfaat bagi semua temen-temen Blooger, amin.
Salam - Satrio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar